100 Hari Iqbal-Dinda: Tuntaskan Utang, Tekan Pengangguran, Bangun NTB dari Desa

Foto : Gubernur-Wakil Gubernur, Iqbal-Dinda saat diwawancarai usai melantik sejumlah pejabat pemprov beberapa waktu lalu.  (istimewa) 

Mataram, SIAR POST — Dalam tiga bulan pertama kepemimpinan Gubernur NTB H. Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putry (Iqbal-Dinda), berbagai capaian strategis berhasil ditorehkan.

Fokus awal mereka tertuju pada penyelesaian tunggakan tahun lalu dan restrukturisasi birokrasi demi mewujudkan pemerintahan yang efisien dan responsif.



Pemerintah Provinsi NTB menyelesaikan utang sebesar Rp 109 miliar ke kabupaten/kota, utang BPJS Rp 10 miliar, komitmen untuk atlet PON Rp 33 miliar, serta kewajiban kontraktual kepada pihak ketiga sebesar Rp 40 miliar.

Bersamaan dengan itu, dilakukan restrukturisasi organisasi melalui Perda Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang mampu menghemat belanja pegawai hingga Rp 200 miliar. Targetnya, pada 2027 belanja pegawai ditekan di bawah 30 persen dari total anggaran.

BACA JUGA : Dr. Cahyono Bongkar Fakta Mengejutkan: Diabetes, Hipertensi, dan Kanker Ternyata Bisa Sembuh 

Dukungan untuk Sektor Ternak dan PAD

Iqbal-Dinda juga menerbitkan Pergub No. 5 Tahun 2025 yang mengatur retribusi jasa uji laboratorium kesehatan hewan, memungkinkan ternak melakukan tes PCR di NTB.

Kebijakan ini mempermudah pengiriman ternak dan meningkatkan PAD. Hasil diplomasi intensif Gubernur NTB dengan Gubernur Bali juga membuka jalur pengiriman ternak NTB melintasi Bali untuk pertama kalinya.



Pariwisata dan Ekonomi Tumbuh Tanpa Tambang

NTB mulai menggeliat di kancah internasional. Sebanyak 37 Duta Besar menghadiri forum investasi di NTB. Delapan negara berpartisipasi dalam kejuaraan paragliding, GT World Challenge Asia digelar, dan 1.138 pelari dari 46 negara ambil bagian di Rinjani 100 km.

Sektor industri tumbuh 24,89 persen, dan pertumbuhan ekonomi tanpa sektor tambang mencapai 5,77 persen.

BACA JUGA : Tramadol: Obat Legal yang Bisa Mematikan, BBPOM Mataram Perketat Pengawasan Apotek dan Klinik

Pengangguran Turun, Pertanian Tumbuh Dua Digit

Angka pengangguran turun dari 3,3 persen (Februari 2024) menjadi 3,22 persen (Februari 2025). Partisipasi angkatan kerja meningkat dari 73,97 persen menjadi 76,5 persen. Sektor pertanian yang menyerap 36 persen tenaga kerja tumbuh 10,28 persen, mencerminkan perbaikan nyata pada sektor basis ekonomi NTB.



Optimalisasi Aset dan Penyehatan BUMD

Pemerintah Provinsi NTB melakukan sensus aset daerah yang selama ini hanya menyumbang Rp 10 miliar untuk PAD. Langkah ini diyakini akan meningkatkan pendapatan secara signifikan.

Dalam sektor BUMD, Bank NTB Syariah menjadi pionir sebagai bank daerah pertama yang merekrut direksi dan komisaris melalui head hunter. Model ini akan diterapkan di BUMD lain demi tata kelola profesional.

BACA JUGA : Terungkap! Hasil Autopsi Jenazah Kopasgat Medan Asal NTB, Tokoh Puri Agung Pamotan Turun Tangan

Tol Laut dan Desa Berdaya

Iqbal-Dinda juga fokus memperkuat konektivitas antarwilayah melalui Tol Laut, termasuk pengajuan penambahan kapal untuk mengangkut komoditas pangan dan ternak dari NTB ke Pulau Jawa.

Pembangunan berbasis desa digalakkan melalui program Desa Berdaya yang memetakan potensi 1.116 desa, dengan prioritas pada 106 desa miskin ekstrem.



Kesetaraan Gender dan Respons Cepat Kasus Kekerasan

BPS mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) NTB turun ke angka 0,530 pada 2024, menunjukkan perbaikan signifikan di seluruh dimensi—kesehatan, pemberdayaan, dan pasar kerja.

Gubernur Iqbal juga bergerak cepat menangani kasus “Walid NTB” dengan menemui korban langsung dan memerintahkan aparatur untuk melindungi serta mengadvokasi hak-hak mereka.

BACA JUGA : Mutiara Alas 1 Diduga Tak Laik Layar, Ratusan Penumpang Dialihkan: Penumpang Soroti Pengawasan Syahbandar

Pemprov bekerja sama dengan LPA menyusun konsep penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

TPA Kebun Kongok dan Kolaborasi Padat Karya

Masalah TPA Kebun Kongok juga disentuh. Pemprov NTB memenuhi janji kepada masyarakat sekitar dan menempuh solusi jangka pendek, menengah, dan panjang, termasuk penjajakan kerja sama pengolahan sampah menjadi listrik dengan investor asing.

Pemprov juga menggandeng TNI dalam program padat karya untuk pembangunan infrastruktur pertanian.



Anak Muda ke Jepang dan Pendidikan Vokasi

Iqbal-Dinda melepas puluhan pemuda NTB untuk magang ke Jepang di sektor teknologi dan konstruksi. Ini bagian dari program peningkatan keterampilan tenaga kerja muda. Pemprov juga menjalin kerja sama dengan United Tractors (UT) untuk mendukung vokasi alat berat di SMK, dengan pilot project di SMKN 6 Mataram.

BACA JUGA : Dugaan 51 PKBM Fiktif di Bima, Dana Ratusan Juta Raib: HMI Badko Bali-Nusra Laporkan ke Kejati NTB

Ekspansi Kerja Sama Internasional

Komunikasi juga dibuka dengan perusahaan terbesar di Vietnam, VinFast, untuk membangun wellness center di wilayah utara Pulau Lombok. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang investasi baru di sektor kesehatan dan pariwisata.

Kepemimpinan Iqbal-Dinda di NTB selama 100 hari pertama menandai era baru dengan kerja nyata, kebijakan strategis, dan pendekatan kolaboratif lintas sektor. Dengan fondasi kuat ini, NTB optimistis menatap masa depan yang lebih inklusif, maju, dan berdaya saing.

Redaksi____

Exit mobile version