Sumbawa Barat, SIAR POST —
Semangat masyarakat Pulau Sumbawa kembali menyala. Aliansi Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) akan menggelar aksi solidaritas besar-besaran di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, pada Rabu, 2 Juli 2025.
Titik ini dipilih bukan tanpa alasan—Poto Tano adalah simbol gerbang Pulau Sumbawa, tempat lalu lintas manusia dan barang menghubungkan dua dunia: NTB daratan dan NTB kepulauan.
Aksi ini menjadi bagian dari gerakan mendesak pemerintah pusat untuk mencabut moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), khususnya pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.
BACA JUGA : Bule Ini Pilih Budaya Lombok daripada Resort Mewah: Serukan Petisi dan Tolak Hotel di Tanjung Aan!
Tuntutan ini bukan baru muncul kemarin sore, melainkan telah menjadi cita-cita panjang masyarakat yang merasa siap secara administratif, geografis, maupun sosial budaya untuk menjadi provinsi mandiri.
Leo Supardinata, Koordinator Umum Aliansi PPS, menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung damai dan tertib.
“Kami memulai dari Poto Tano sebagai simbol perjuangan. Suara masyarakat Sumbawa sudah terlalu lama menunggu kepastian dari pusat. Kami minta moratorium dicabut dan Provinsi Pulau Sumbawa segera diwujudkan,” tegas Leo.
Ia juga memastikan, aksi ini tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat maupun pengguna pelabuhan. PPS menjunjung tinggi nilai kondusifitas dan keamanan demi kepentingan bersama.
Menariknya, perjuangan ini tak berjalan sendiri. Dukungan datang dari berbagai elemen, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga politisi lokal. Semua satu suara: pemekaran provinsi bukan hanya soal ego wilayah, tapi demi pemerataan pembangunan dan percepatan pelayanan publik di Pulau Sumbawa.
BACA JUGA : Terkait DBHCHT, Anggota DPRD Dapil Pulau Sumbawa Didesak Untuk Berbicara, Minta Megawati Cabut Pernyataannya
Leo menegaskan bahwa ini bukan aksi terakhir. “Kami akan terus bergerak dan bersuara sampai ada sikap pasti dari pemerintah pusat. Kami berharap ini jadi alarm penting bagi Presiden dan kementerian terkait,” katanya.
Dengan aksi ini, Pulau Sumbawa kembali menunjukkan bahwa aspirasi rakyat tidak akan pernah padam. Dan Poto Tano menjadi saksi, bahwa mimpi tentang Provinsi Pulau Sumbawa belum mati—justru kini kembali menggema, lebih lantang dari sebelumnya.
Redaksi___