Sementara itu, aktivitas pembangunan terus berlangsung di lahan yang masih diperdebatkan. Alat berat tetap bekerja, seolah tak terganggu dengan aksi warga.
Kasus di Desa Selang adalah potret bagaimana negara kerap abai terhadap nasib rakyat kecil demi ambisi proyek besar. Warga hanya menuntut satu hal: kepastian hukum.
Mereka siap tunduk jika pengadilan menyatakan tanah itu milik negara, tapi selama belum ada keputusan, mereka ingin diperlakukan sebagai manusia, bukan penghalang proyek.
“Beri kami keadilan, bukan intimidasi,” pungkas Imam.
Redaksi | SIARPOST