Prakiraan Cuaca NTB WASPADA: Hujan Mengguyur Mataram Hari Ini dan Peringatan Dini BMKG hingga 14 Juli 2025

Mataram, SIARPOST | Kota Mataram diguyur hujan sedang sejak sore hari ini, Sabtu (12/7). Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi secara terus-menerus ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya debit air dan potensi genangan hingga banjir di sejumlah wilayah.

Jika kondisi ini berlanjut dalam beberapa jam ke depan, tidak menutup kemungkinan terjadi peningkatan debit air khususnya di daerah-daerah rawan genangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk periode 12 hingga 14 Juli 2025.

BACA JUGA : NTPW Apresiasi Aksi Cepat Pemprov NTB di Tengah Banjir Melumpuhkan Kota, Ini Data Update Terdampak

Dalam rilis tersebut, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk dalam kategori “Waspada” terhadap potensi hujan sedang hingga lebat untuk tanggal 12 dan 14 Juli 2025, namun tidak termasuk wilayah terdampak pada 13 Juli.

BMKG menyebutkan bahwa hujan sedang-lebat yang berpotensi terjadi pada tanggal 14 Juli 2025 di NTB dapat disertai angin kencang.

Wilayah lain yang juga masuk dalam potensi angin kencang antara lain Aceh, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, NTT, dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, untuk hari Minggu, 13 Juli 2025, prakiraan cuaca di Mataram dan sekitarnya menunjukkan kondisi berawan tebal, namun tidak terdapat potensi hujan lebat.

Hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Kupang, sementara Denpasar diperkirakan hanya berawan.

BACA JUGA : Gubernur dan Kapolda NTB Luncurkan IPR Pertama, Harapan Baru Tambang Legal di NTB

Meski Indonesia telah memasuki musim kemarau secara klimatologis, BMKG mencatat bahwa hingga akhir Juni 2025 baru sekitar 30% wilayah Indonesia benar-benar mengalami kondisi kemarau.

Wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.

Kondisi ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang belum stabil, termasuk keberadaan sirkulasi siklonik, gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, serta zona konvergensi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa dinamika atmosfer yang aktif ini menyebabkan pertumbuhan awan hujan secara masif.

BMKG juga mencatat intensitas curah hujan tinggi di berbagai daerah pada beberapa hari terakhir, seperti Nabire dan Kalimantan Barat yang mengalami hujan lebih dari 50 mm/hari.

Meskipun NTB tidak termasuk dalam wilayah dengan potensi cuaca ekstrem hingga 18 Juli 2025, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap angin kencang dan banjir rob, terutama di kawasan pesisir NTB yang termasuk dalam zona berisiko.

BACA JUGA : Hati-hati, BMKG Peringatkan Angin Kencang Disertai Hujan dan Gelombang Tinggi di NTB

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari area terbuka saat petir, menjauhi pohon besar atau bangunan tua saat angin kencang, serta menjaga kesehatan akibat suhu panas yang masih mungkin terjadi di tengah pola hujan aktif.

Ringkasan Cuaca NTB:

12 Juli 2025: Hujan deras di Mataram, status waspada hujan sedang–lebat.

13 Juli 2025: Berawan tebal di Mataram, tidak ada potensi hujan lebat.

14 Juli 2025: Potensi hujan sedang–lebat dan angin kencang di wilayah NTB.

Cuaca ekstrem secara umum belum mendominasi karena dinamika atmosfer aktif.

Exit mobile version