Aliansi Masyarakat Adat Soroti Ketiadaan Pakaian Khas Lombok Utara

Lombok Utara, SIARPOST – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Utara menyoroti belum adanya pakaian khas daerah yang secara resmi merepresentasikan identitas budaya Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Hal ini dinilai sebagai kekosongan penting dalam upaya pelestarian kearifan lokal dan penguatan jati diri daerah.

Ketua AMAN Lombok Utara, Sinarto, menyampaikan bahwa isu ini menjadi perhatian serius para pegiat budaya, khususnya dalam gerakan “Paer Daya” yang konsisten mendorong pelestarian budaya lokal.

“Ini masuk dalam skala prioritas kami. Apalagi Bupati Lombok Utara juga sangat konsen terhadap pelestarian budaya. Beliau bahkan pernah menyinggung soal ini,” ujar Sinarto saat ditemui pada Rabu (16/7).

BACA JUGA : Pembayaran Program RTG Belum Jelas, Aplikator Mengadu ke DPRD Lombok Utara

Menurutnya, hingga kini belum ada satu pun busana yang secara resmi ditetapkan sebagai pakaian khas KLU.

Yang terjadi justru penggunaan pakaian adat dari daerah lain seperti Bali dan Jawa, atau menyerupai gaya busana dari kabupaten tetangga.

“Padahal Lombok Utara ini berbasis budaya. Hampir semua ikon seperti gapura dan kantor pemerintahan sudah mengusung unsur khas KLU. Maka sangat penting juga jika busana adatnya mencerminkan keunikan budaya lokal,” tambahnya.

Sinarto menyebutkan bahwa satu-satunya busana tradisional yang saat ini mulai dikenal adalah Pakaian Jong Bayan, yang berasal dari Desa Bayan, salah satu pusat budaya tertua di Lombok.

Namun, untuk menjadikannya sebagai pakaian adat resmi KLU, perlu ada kajian lebih lanjut bersama para budayawan dan akademisi.

Ia juga membandingkan dengan kabupaten lain di Pulau Lombok seperti Lombok Timur dan Lombok Tengah yang telah memiliki busana khas masing-masing sebagai simbol budaya daerah.

BACA JUGA : Geger di Bima! Suami Grebek Istri Berstatus ASN Bersama Pria Lain, Lapor Polisi soal Dugaan Persetubuhan

“Lombok Utara tidak boleh tertinggal. Ini bagian dari identitas dan warisan budaya yang harus kita perkuat,” tegasnya.

AMAN berharap ada kolaborasi konkret antara masyarakat adat, pemerintah daerah, dan para pelaku budaya untuk merumuskan pakaian khas Lombok Utara yang autentik dan representatif. Kajian mendalam pun akan segera dilakukan guna mewujudkan hal tersebut dalam waktu dekat. ( Niss)

Exit mobile version