Hening di Tengah Riuh FORNAS VIII: Moment Gubernur NTB Pimpin Doa Untuk Peserta yang Wafat di Gili Meno

Mataram, SIAR POST – Riuh tepuk tangan dan semangat ribuan peserta Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat mendadak sunyi.

Di tengah gegap gempita pembukaan yang penuh warna dan semangat sportivitas, Gubernur NTB Dr. H. Muhammad Iqbal, S.E., M.M. memimpin seluruh hadirin untuk berdiri dan mengheningkan cipta.

Momen itu menjadi titik paling emosional dalam seremoni pembukaan yang digelar di halaman Kantor Gubernur NTB, Sabtu malam (26/7/2025). Bahkan membuat para tamu undangan merinding dan sedih.

“Perkenankan saya mengajak kita semua untuk berdiri dan mengheningkan cipta, sebagai bentuk duka cita dan penghormatan terakhir bagi Almarhum R. Haryo W., peserta dari kontingen Yogyakarta yang wafat saat berwisata di Gili Meno,” ucap Gubernur dengan suara lirih namun tegas, disambut bisikan takbir dan isak tertahan dari beberapa peserta.

BACA JUGA : Peserta FORNAS NTB Meninggal Dunia Saat Snorkeling di Gili Meno

Almarhum RHW, pria berusia 64 tahun asal Sleman, DIY, adalah anggota kontingen olahraga Gate Ball yang dijadwalkan bertanding dalam FORNAS VIII. Ia meninggal dunia akibat serangan jantung saat snorkeling di perairan Gili Meno, Lombok Utara, pada Kamis (24/7).

Suasana menjadi sangat hening. Semua mata tertuju pada langit malam Lombok yang bersih, seolah menyatu dalam doa-doa yang terbang mengiringi kepergian almarhum.

Bagi peserta yang beragama Islam, Gubernur pun mengajak membacakan Al-Fatihah bersama-sama.

Dalam suasana syahdu, tidak sedikit peserta dan panitia yang tampak menunduk dengan mata berkaca-kaca.

Banyak yang tidak mengenal pribadi almarhum secara langsung, namun semangatnya untuk tetap hadir dan berkontribusi di usia senja menjadi simbol ketulusan dan dedikasi tanpa batas.

BACA JUGA : PLN Siaga Penuh Amankan Pasokan Listrik Untuk FORNAS VIII di NTB

FORNAS yang sejatinya menjadi pesta olahraga rakyat, pada malam itu menjadi saksi bahwa persaudaraan, empati, dan kemanusiaan tetap menjadi pondasi utama.

“Semangat beliau akan tetap hidup dalam setiap langkah dan pertandingan kita. Kita doakan beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Gubernur NTB menutup momen hening tersebut.

Kontingen DIY pun tampak turut larut dalam kesedihan, namun tetap hadir di pembukaan sebagai bentuk penghormatan.

Kehadiran mereka menguatkan semangat kebersamaan dalam FORNAS, yang tak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga ruang tumbuhnya solidaritas antarwarga bangsa.

Insiden meninggalnya peserta ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya memperhatikan kesehatan peserta, sekaligus menjadi momen reflektif bahwa di balik setiap sorak kemenangan, ada ruang untuk saling menjaga dan menghargai hidup.

Exit mobile version