FORNAS VIII NTB Jadi Denyut Jantung Ekonomi Rakyat: Uang Rp150 Miliar Berputar Hanya dalam Sepekan

Panggung konser pesta rakyat closing ceremony diserbu penonton

Mataram, SIAR POST — Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat bukan hanya meriah secara seremonial, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat.

Ketua Komisi Informasi (KI) NTB, H. Suaib Qury, menyebut gelaran ini sebagai denyut jantung ekonomi daerah.

“Kalau satu minggu saja nilai uang konsumtif yang berputar bisa mencapai Rp150 miliar, bayangkan jika FORNAS berlangsung selama satu bulan. Efek ekonominya luar biasa, semua sektor ikut bergerak, dari kuliner, pariwisata, transportasi hingga penginapan,” ujar Suaib, Jumat (1/8/2025).

Menurut Suaib, FORNAS telah membuka akses ekonomi kepada lebih dari 40 ribu orang dari seluruh Indonesia, menciptakan peluang dari kelas atas hingga pelaku ekonomi kecil.

Hasil penelusuran tim Siar Post juga membuktikan pernyataan ini. Sejumlah hotel di Kota Mataram terpantau penuh sejak tanggal 25 Juli hingga 1 Agustus 2025. Hotel-hotel seperti Madani Hotel, Puri Indah Subak, dan Fave Hotel mengalami okupansi maksimal setiap malamnya.

BACA JUGA : Minim Biaya, Perssoci Lampung Tetap Optimis Ukir Prestasi di FORNAS VIII NTB

“Hotel-hotel kelas menengah yang biasanya tidak penuh di hari kerja, kini mendapat efek luar biasa dari FORNAS. Ini bukti langsung perputaran ekonomi yang riil,” ujar salah satu manajer hotel yang enggan disebutkan namanya.

Tak hanya hotel, sektor kuliner dan UMKM pun kecipratan berkah. Pedagang asongan yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB mengalami lonjakan penjualan signifikan. Sekjen APA NTB, Harianto, menyebut sebanyak 38 pedagang asongan ditempatkan di titik strategis di Mataram dan Lombok Tengah.

“Mulai dari Unram, eks Bandara Selaparang, Kantor DPRD NTB, hingga GOR Tastura Praya, semua titik padat dan omzet meningkat dua sampai tiga kali lipat,” ungkapnya.

Salah satu pedagang, Hayatun Nufus, mengaku dagangannya seperti cilok, nasi bungkus, dan jus selalu habis. “Dari pagi sampai sore, ramai terus. Sampai harus masak ulang berkali-kali,” ujarnya.

Ketua KORMI NTB, Nauvar Furqony Farinduan, menyebut FORNAS sebagai ajang kebangkitan ekonomi kerakyatan dan ruang aktualisasi budaya lokal. “Ini wajah masyarakat sehat dan bahagia, dan juga kesempatan UMKM menunjukkan kekuatannya,” katanya.

BACA JUGA : Ketua Fraksi Demokrat DPRD Lombok Utara Mengucapkan Happy 17th Anniversary Lombok Utara “Ceria Bersama”

Puncak acara FORNAS ditutup dengan pesta rakyat di eks Bandara Selaparang, yang menghadirkan Slank, Coconuttreez, dan band lokal NTB, Amtenar. Ribuan warga tumplek-blek dalam kemeriahan bertema Island Vibes Reggae Party.

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, menyebut gelaran ini sebagai sukses besar. “Ini bukan sekadar olahraga. Ini pesta kebudayaan dan perputaran ekonomi yang membanggakan. NTB siap menggelar event nasional maupun internasional lainnya,” tegasnya.

Dengan partisipasi lebih dari 18.000 peserta dari 38 provinsi, penyelenggaraan 74 induk olahraga (Inorga), dan 36 venue di 5 kabupaten/kota di Lombok, FORNAS VIII NTB 2025 menorehkan sejarah sebagai ajang olahraga paling inklusif dan berdampak ekonomi terbesar dalam sejarah FORNAS.

Redaksi___

Exit mobile version