Kades Senggigi Klarifikasi: Warga Gunung Kame Masih Ber-KTP Batulayar Meski Tinggal di Wilayah Senggigi

Foto Kades Senggigi Mastur. Dok TVRI News

Lombok Barat, SIAR POST – Kepala Desa Senggigi, Mastur, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya mengenai kondisi warga Dusun Gunung Kame yang jauh dari sejahtera dan masih sangat kesulitan kebutuhan dasar mereka.

Ia menegaskan, meskipun warga tersebut berdomisili di wilayah Senggigi, namun secara administrasi kependudukan masih tercatat sebagai warga Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar.

“Memang benar mereka tinggal di wilayah Senggigi, tetapi KTP dan administrasi kependudukannya masih tercatat di Desa Batulayar. Jadi secara resmi mereka bukan warga Senggigi,” jelas Mastur, Selasa (27/8/2025).

BACA JUGA : Di Balik Indahnya Senggigi, 80 Tahun Indonesia Merdeka: Warga Gunung Kame Masih Berjuang untuk Air Bersih dan Jalan Layak

Menurutnya, hal ini penting untuk diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terkait layanan pemerintah desa, terutama soal bantuan sosial maupun program penanggulangan stunting.

“Kalau bukan warga kami secara administrasi, tentu APBDes Senggigi tidak bisa digunakan untuk memberikan bantuan, karena itu melanggar aturan. Dana desa harus dipertanggungjawabkan. Namun, untuk layanan umum seperti Posyandu tetap boleh diakses,” tegasnya.

Mastur juga memaparkan bahwa angka stunting di Desa Senggigi justru menunjukkan penurunan signifikan. Pada 2024 tercatat 9,39 persen, sementara pada 2025 turun menjadi 6,35 persen atau hanya empat anak yang terdata.

“Begitu ada anak lahir, kami langsung memberikan susu. Itu komitmen kami dalam menekan stunting. Data juga menunjukkan Senggigi termasuk yang paling rendah angka stuntingnya di Kecamatan Batulayar,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihak desa tetap memiliki niat baik untuk membantu sesama, namun aturan administrasi tidak memungkinkan penggunaan dana desa bagi warga yang ber-KTP luar.

“Kalau ada warga Senggigi yang resmi tercatat di sini mengalami kesulitan, pasti kami bantu semaksimal mungkin. Tapi kalau masih ber-KTP Batulayar, itu tidak bisa kami masukkan dalam program bantuan APBDes,” ujarnya.

BACA JUGA : Senyum Baru Anak Dusun Terpencil di Senggigi Kini Bisa Bicara: Rahmat Zikri Pulih Berkat Operasi Gratis

Warga Gunung Kame Masih Berjuang

Di balik penjelasan administratif tersebut, realitas di Dusun Gunung Kame masih menyisakan persoalan mendasar. Warga harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer menuruni bukit untuk mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Jalan menuju dusun juga hanya berupa setapak sempit, licin ketika hujan, dan menyulitkan saat ada warga sakit atau ibu hamil yang harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Anak-anak setiap pagi berjalan jauh menuju sekolah di Kerandangan, sering tanpa alas kaki, sementara sebagian keluarga masih hidup dengan sanitasi yang minim.

Bagi warga Gunung Kame, meski tinggal tidak jauh dari gemerlap Senggigi yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional, kehidupan sehari-hari masih jauh dari kata sejahtera. Mereka berharap akses dasar seperti air bersih, jalan layak, sanitasi sehat, dan layanan kesehatan lebih mudah dijangkau.

Editor: SIARPOST Newsroom
siarpost@gmail.
Instagram: @siarpost | FB: SiarPost

Exit mobile version