Mataram, SIARPOST – Di tengah sempitnya gang-gang kampung pesisir Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, berdiri sebuah sekolah sederhana bernama Sekolah Pesisi Juang.
Sejak berdiri pada tahun 2020, sekolah ini menjadi satu-satunya ruang pendidikan alternatif yang benar-benar membuka jalan bagi anak-anak pesisir untuk meraih masa depan lebih baik.
Namun, di balik perannya yang besar, sekolah ini masih jauh dari kata layak. Ruang kelas sempit, hanya dua ruangan, dengan fasilitas seadanya.
BACA JUGA : Sekolah Pesisi Juang Lebih Tanggap Menangani Banjir Rob di Mataram, Pemerintah Dianggap Lamban
Meski begitu, tawa riang 25 anak dari berbagai usia—dari TK hingga SMA—menjadi saksi betapa sekolah ini menjadi cahaya di tengah keterbatasan.
“Alhamdulillah, bulan ini kami dapat bantuan meja dan kursi dari donatur asal Singapura. Awalnya mereka tahu sekolah ini lewat teman-teman travel yang membawa tamu berkunjung ke sini. Dari situ, mereka tergerak untuk membantu,” ungkap Johari Tantowi, pengelola Sekolah Pesisi Juang yang akrab disapa Bang Jo, Minggu (21/9/2025).
Sekolah ini awalnya lahir dari kegiatan taman baca sederhana. Namun seiring waktu, berkembang menjadi sekolah formal tingkat TK dan juga pendidikan non-formal hingga anak SMA. Bagi masyarakat pesisir, keberadaan sekolah ini sangat penting.
“Kalau tidak ada sekolah ini, banyak anak-anak di sekitar sini yang tidak bisa terakomodir. Ruangan kami terbatas, satu kelas bisa diisi lebih dari 20 anak. Padahal minat belajar mereka sangat tinggi,” tambah Johari.
Ironisnya, meski memberi kontribusi nyata, Sekolah Pesisi Juang tak pernah tersentuh bantuan pemerintah.
Lima tahun berjalan, semua kebutuhan sekolah, mulai dari pembelian rumah sebesar Rp160 juta, peralatan, hingga program belajar, sepenuhnya ditopang donatur.
“Pemerintah sebenarnya tahu sekolah ini. Mereka pernah datang saat acara seremonial, seperti kunjungan duta baca. Tapi sampai hari ini, tidak ada satu pun dukungan. Kami hanya berharap pemerintah hadir, tidak menutup mata. Karena mereka punya kekuatan untuk membantu sekolah ini berkembang,” ujar Johari lirih.
Sekolah Pesisi Juang bercita-cita bisa memiliki ruang kelas bertingkat, taman baca yang lebih luas, hingga ruang ekspresi seperti bioskop rakyat. Semua demi satu tujuan: memberikan akses pendidikan yang lebih layak bagi anak-anak pesisir Bintaro.
“Sekolah ini bukan hanya untuk belajar formal, tapi juga tempat anak-anak dan masyarakat mengekspresikan diri. Kami ingin lebih banyak anak bisa menikmati fasilitas ini. Saat ini kami berjuang dengan apa yang ada,” tegas Johari.