Sekretariat Rukun Keluarga Bima Hampir Rampung, tapi DPRD NTB Dapil Bima-Dompu dan Kadis Justru Belum Sentuh Sejengkal pun!

Mataram, SIARPOST – Pembangunan Sekretariat Rukun Keluarga Bima (RKB) di Lombok menjadi bukti nyata kebersamaan dan gotong royong masyarakat Bima. Gedung dua lantai yang dirancang sebagai wadah pemersatu warga Bima di tanah rantau ini telah menelan anggaran kurang lebih Rp2 miliar, seluruhnya murni hasil swadaya masyarakat.

Namun, mirisnya hingga saat ini tokoh politik, kepala Dinas dan anggota DPRD Provinsi NTB, khususnya dari dapil 6 (Bima, Dompu, Kota Bima), belum sekalipun memberikan kontribusi.

BACA JUGA : Rekonstruksi Kasus Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, Polisi Ungkap Dua Versi Kronologi Berbeda

Padahal, hanya dengan menyisihkan Rp100 ribu per orang saja sudah cukup membantu mempercepat penyelesaian pembangunan yang tinggal sekitar 25 persen lagi.

Arahan Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamyanti Putri pada halal bihalal RKB waktu itu kepada para Kadis di Pemprov NTB sama sekali belum diindahkan oleh para kepala dinas tersebut.

Namun menurut informasi bahwa yang baru memberikan kontribusi adalah Syamsudin Majid dan anggota DPRD NTB asal Bima yakni Yasin.

Ketua Rukun Keluarga Bima, Dr. H. M. Irwan Husein, MP, menegaskan bahwa sekretariat ini dibangun sebagai simbol persatuan warga Bima di Lombok. “Kami ingin masyarakat melihat bahwa inilah sumbangsih mereka. Gedung ini akan menjadi pusat ide, gagasan, dan kegiatan positif yang sejalan dengan visi pembangunan NTB,” ujarnya usai acara peringatan Maulid Nabi di sekretariat tersebut beberapa hari lalu.

Saat ini, lantai pertama gedung sudah bisa digunakan untuk pengajian, rapat, hingga kegiatan sosial. Bahkan sekretariat ini diproyeksikan ke depan menjadi ruang bersama mahasiswa dan masyarakat Bima dalam melahirkan inovasi.

BACA JUGA : Geger di Bima! Suami Grebek Istri Berstatus ASN Bersama Pria Lain, Lapor Polisi soal Dugaan Persetubuhan

“Pembangunan tinggal plafon, dinding lantai dua, serta beberapa item lainnya. Tapi kapan rampungnya, semua tergantung dari donasi masyarakat. Kalau dihitung, jumlah warga Bima di Lombok lebih dari 5 ribu orang. Kalau masing-masing memberi Rp100 ribu saja, sekretariat ini bisa tuntas dengan cepat,” tambahnya.

Sementara itu, kekecewaan masyarakat mencuat lantaran anggota DPRD NTB dapil Bima-Dompu-Kota Bima justru tak terlihat kontribusinya. Padahal sekretariat ini diniatkan untuk menjadi rumah bersama dan simbol kebersamaan seluruh warga Bima di Lombok.

Redaksi | SIAR POST

Exit mobile version