BP3TR Gelar Bimtek: 100 Peternak Lombok Belajar Teknologi Pakan Fermentasi untuk Tingkatkan Produktivitas

Lombok, SIAR POST – Balai Pengembangan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia (BP3TR) terus mendorong modernisasi sektor peternakan melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) pengolahan pakan ternak ruminansia.

Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu (1/10/2024) hingga Kamis (2/10/2024) dengan melibatkan 100 peserta dari 9 kelompok peternak di seluruh kabupaten se-Pulau Lombok, kecuali Kota Mataram.

BACA JUGA : Misteri Kematian Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, Kuasa Hukum Yakin Radit Bukan Pelaku Utama

Plt Kepala BP3TR, Muhammad Nur, menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek ini menggunakan dana DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) dan difokuskan untuk calon penerima bantuan ternak kambing.

“Sebelum menerima bantuan ternak, peserta wajib mendapatkan pemahaman dasar tentang pengolahan pakan, budidaya dengan teknologi inseminasi buatan (IB), hingga perawatan kesehatan hewan,” ujarnya.

Menurut Nur, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung, seperti cara membuat silase (pakan hijau fermentasi), teknik penanaman rumput pakan seperti pacong, hingga manajemen pemotongan rumput agar tetap bernutrisi.

“Kami ingin para peternak memahami bahwa pemberian pakan hijau saja tidak cukup. Kombinasi pakan fermentasi terbukti mampu meningkatkan pertambahan berat badan ternak secara signifikan,” jelasnya.

Hasil evaluasi BP3TR menunjukkan, sapi Bali yang hanya diberi pakan hijau rata-rata bertambah bobot 0,6–0,8 kg per hari.

Namun, jika diberi tambahan pakan fermentasi dari bahan lokal seperti jagung, ampas tahu, dan daun turi, pertambahan berat badan bisa lebih tinggi, terutama pada sapi eksotis seperti Limosin.

Selain itu, pakan fermentasi juga menjadi solusi efektif menghadapi musim kemarau. “Fermentasi membuat pakan tahan lama dan tetap bernutrisi tinggi. Ini penting untuk menjamin ketersediaan pakan sepanjang tahun,” tambah Nur.

BACA JUGA : Ketahuan Jual LPG 3 Kg di Atas HET, Izin Pangkalan UD Yasmin di Sumbawa Dicabut

Ia menegaskan, kegiatan Bimtek ini selaras dengan misi pemerintah untuk menjadikan peternakan sebagai profesi utama yang dikelola secara modern dan berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat sadar bahwa peternakan bukan sekadar usaha sampingan, melainkan sektor yang harus dikelola serius agar mampu meningkatkan kesejahteraan peternak,” pungkasnya.

Dengan adanya edukasi dan pendampingan ini, BP3TR berharap para peternak di Lombok semakin siap mengembangkan usaha budidaya kambing maupun sapi dengan teknologi pakan fermentasi, sehingga produktivitas ternak meningkat dan ekonomi masyarakat ikut terangkat.

Redaksi | SIAR POST

Exit mobile version