Lombok Utara, SIARPOST – Upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam menjaga stabilitas harga pangan sekaligus menekan inflasi mulai membuahkan hasil. Program bantuan bibit bawang merah kepada kelompok tani di Kecamatan Gangga dan Kayangan kini memasuki masa panen dan menunjukkan hasil menggembirakan.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan (DKP3) KLU, Tresnahadi, mengatakan panen perdana dilakukan bersama Kelompok Tani Pelita di Dusun Lempenge, Desa Rempek, Kecamatan Gangga.
BACA JUGA : Kembali Terjadi, Seorang Warga di Lombok Utara Ditemukan Tewas Gantung Diri
Panen tersebut merupakan tindak lanjut dari penanaman perdana yang dilakukan Bupati Lombok Utara sekitar dua bulan lalu. Program ini difokuskan untuk memperkuat produksi pangan lokal sebagai langkah pengendalian inflasi.
“Komoditas bawang merah ini salah satu yang paling berpengaruh terhadap inflasi karena harganya sangat fluktuatif. Bisa naik dan turun dengan cepat. Karena itu kami berikan bantuan agar suplai tetap terjaga,” ujar Tresnahadi, Rabu (29/10).
Bantuan penanaman diberikan untuk lahan seluas 6,5 hektare, masing-masing 1,5 hektare di Kelompok Tani Pelita, Gangga, dan 5 hektare di Desa Sesait, Kayangan. Bantuan meliputi bibit, pupuk, serta obat-obatan. Dari hasil panen, satu hektare lahan menghasilkan sekitar 24 ton bawang merah basah.
“Ini hasil yang luar biasa dan sangat menggembirakan bagi petani,” tambahnya.
Ia menjelaskan, bibit yang digunakan adalah jenis Superphilip yang terbukti cocok dengan kondisi lahan kering di Lombok Utara. Tanaman tumbuh subur tanpa serangan hama berarti dan menghasilkan panen melimpah. DKP3 berencana melanjutkan program serupa bagi kelompok tani lain yang sudah mengajukan proposal bantuan.
Ketua Kelompok Tani Pelita, M. Tohir, mengaku bersyukur atas bantuan pemerintah tersebut. Kelompoknya menerima 1,5 ton bibit bawang, mulsa, dan obat-obatan, dan kini berhasil memanen hingga 24 ton.
BACA JUGA : PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Kelistrikan MotoGP Mandalika 2025
“Kami sangat bersyukur. Sebelumnya kami harus membeli bibit sendiri, sekarang dapat bantuan. Hasil panen ini bisa jadi modal untuk musim tanam berikutnya,” katanya.
Hasil panen saat ini dijual langsung oleh petani kepada pengepul. Harga bawang merah dengan kondisi daun agak kering berkisar Rp15.000 per kilogram, sementara yang kering penuh mencapai Rp25.000 per kilogram.
“Meskipun harga Rp15 ribu per kilo sudah menguntungkan, banyak petani memilih menunggu hingga benar-benar kering agar dapat harga lebih tinggi,” ujar Tohir.( Niss)
