Mataram, SIAR POST — Lombok Freedive Community (LFC) memasuki usia dua tahun dan merayakannya dengan cara yang berbeda. Alih-alih sekadar acara seremonial, komunitas freediving terbesar di Lombok ini memilih memperkuat edukasi keselamatan bagi para anggotanya melalui workshop bertema “Edukasi Kesehatan Freediver” yang digelar di Acibara Cafe, Mataram, Minggu 16 November.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber utama dr. E. Hagni Wardoyo, SpMK(K), Sp.KL., Subsp PH(K), seorang Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan. Dalam pemaparannya, dr. Hagni menjelaskan berbagai aspek penting yang wajib dipahami freediver, baik pemula maupun berpengalaman. Ia menekankan pentingnya teknik pernapasan yang benar, adaptasi tubuh saat menyelam, pemilihan dive suit yang sesuai, hingga pengenalan kondisi medis khas dunia selam seperti sindrom Taravana.
Menurutnya, pemahaman ilmiah dan medis sangat diperlukan agar setiap aktivitas freediving tidak hanya menekankan kemampuan, tetapi juga mengutamakan keamanan. “Keselamatan adalah fondasi freediving, bukan sekadar keterampilan,” jelasnya kepada para peserta.
Selain workshop edukatif, HUT Ke-2 LFC juga menjadi momentum pelantikan kepengurusan baru periode 2026–2027. Selma Widiyanti resmi dipercaya sebagai Ketua, didampingi I Dewa Gede Widi Pratama, S.Kom. sebagai Wakil Ketua.
Dewa menegaskan bahwa kepengurusan baru akan memprioritaskan peningkatan kapasitas anggota dan penguatan standar keselamatan.
“Ke depan, kami ingin memastikan setiap kegiatan LFC berjalan dengan standar keselamatan yang kuat. Kami mendorong anggota untuk mendapatkan lisensi freedive, mempererat solidaritas, dan menjadikan LFC sebagai ruang belajar bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Humas LFC Armey Zulfachri menekankan bahwa kompetensi dasar freediving bukan sekadar anjuran, tetapi kewajiban bagi seluruh anggota. Ia juga menegaskan bahwa budaya keselamatan harus dibangun bersama.
“Setiap anggota LFC wajib memiliki kompetensi dasar freediving, dan komunitas ini hadir untuk memastikan tidak ada freediver yang menyelam seorang diri,” tegasnya.
Armey juga menyampaikan komitmen LFC untuk terus memperluas edukasi keselamatan freediving melalui kolaborasi dengan berbagai pihak agar ekosistem freediving di Lombok tumbuh sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Rangkaian perayaan HUT LFC Ke-2 turut mendapat dukungan dari sejumlah brand, antara lain Lamey Reflexology, Biznet Home, Organic ID, dan Meiggy Permana. Dukungan ini menjadi bentuk kontribusi mereka terhadap perkembangan komunitas freediving di Lombok yang kini semakin dikenal sebagai destinasi olahraga bawah laut.
Redaksi | SIAR POST
