Lombok Utara, SIARPOST_ Penutupan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) Tahap In 2 Gelombang 1 Tahun 2025 yang digelar Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) NTB berlangsung berbeda. Bukan sekadar seremoni, momentum ini justru menjadi titik tekan penting bagi guru-guru Lombok Utara untuk melompat lebih jauh dalam transformasi pendidikan digital.
Kegiatan yang dipusatkan di SDN 8 Sokong, Kecamatan Tanjung, Rabu (22/10/2025) itu resmi ditutup oleh Plt. Kepala Dinas Dikbudpora KLU, H. Muhamad Najib, M.Pd. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya soal belajar teknologi, tetapi tentang kesiapan guru menjadi penggerak utama perubahan pola pembelajaran di daerah.
Para peserta—guru-guru dari berbagai sekolah—telah mendapatkan pendalaman literasi digital, koding, hingga pemanfaatan kecerdasan artifisial sebagai alat bantu mengajar. Antusiasme mereka diakui langsung oleh Najib dalam sambutannya.
“Penguasaan teknologi hari ini bukan lagi nilai tambah, melainkan kebutuhan dasar. Ikhtiar Bapak dan Ibu guru mempelajari koding dan AI adalah langkah penting untuk menyiapkan generasi yang siap bersaing dalam dunia yang serba digital,” ujarnya.
Najib menekankan bahwa transformasi digital sepenuhnya bertumpu pada guru. Ia berharap kompetensi yang diperoleh tidak hanya berhenti dalam ruang pelatihan, tetapi benar-benar diterapkan di ruang kelas masing-masing. Ia bahkan mendorong peserta untuk menjadi role model bagi guru lain.
“Keterampilan ini harus diimplementasikan. Jadikan pelatihan ini sebagai inspirasi untuk terus berinovasi dan menularkan semangat perubahan di lingkungan sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, pihak BGTK NTB menyampaikan bahwa pelatihan KKA merupakan program berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas guru di tengah perubahan kurikulum dan perkembangan teknologi yang begitu cepat. Dukungan terhadap guru diarahkan agar mereka tidak hanya mampu mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi pelopor dalam menciptakan pembelajaran kreatif dan relevan.
Dengan berakhirnya Pelatihan KKA Tahap In 2 Gelombang 1 ini, para guru diharapkan mampu menjadi motor inovasi digital di Kabupaten Lombok Utara mengawal transformasi pendidikan dari kelas, untuk masa depan pembelajaran yang lebih adaptif dan berdaya saing.(Niss)
