Mataram, SIARPOST.com | Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan terkait hutang Pemda kepada sejumlah kontraktor. Ia mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen berusaha maksimal untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban tersebut.
“Namun, tentu pembayarannya akan bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan kita. Tadi saya panggil kepala BPKAD dan clear semoga bisa segera selesai dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Gubernur NTB dalam akun media sosial pribadinya yang diunggah Rabu (3/5/2023) sekitar pukul 22:00 WITA.
Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB juga mengatakan, yang jadi masalah adalah jika proyek-proyek pekerjaan ini berpindah tangan ke beberapa kontraktor dan hanya mengharapkan fee saja.
Baca juga : Lokasi Jauh, Pedagang Pasar Tradisional Empang Mengeluh Sepi dan Banyak Yang Gulung Tikar
“Jadi teman-teman kontraktor yang merasa berat dan belum terselesaikan hak nya, harus catat siapa yang telah memberikan dan menjaminkan pekerjaannya, lihat rencana waktu dan prosedur pembayarannya, serta benar gak ada atau tidak anggarannya,” tulis Bang Zul.
Ia juga menjelaskan, biasanya pekerjaan atau proyek baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, ketika anggarannya sudah diketuk biasanya sudah ada kontraktor yang mengerjakannya. Padahal dananya belum cair atau belum turun.
“Kontraktor-kontraktor ini walaupun dananya belum turun tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, dengan modal sendiri, atau pinjaman kiri kanan. Biasanya karena sudah ada jaminan anggaran, ya nggak ada masalah, jadi ketika dananya cair mereka bisa langsung dilunasi,” katanya.
Anggaran Dipotong Untuk Penanganan Covid-19
Ia juga menjelaskan, tidak ada yang menyangka wabah covid-19 menyapa Indonesia termasuk NTB, dana yang sudah dialokasikan untuk banyak pekerjaan terpaksa dipangkas untuk penanganan covid-19.
“Kita paham bahwa sudah banyak pekerjaan-pekerjaan yang sudah kadung dikerjakan, tapi menyelamatkan jiwa kita semua jauh lebih penting dan menjadi prioritas,” jelasnya.
Baca juga : Terkait Temuan BPK, PDAM Giri Menang Telah Kembalikan Ratusan Juta Ke Kas Perusahaan
“Nah, ini yang membuat banyak pekerjaan jadi tertunda pembayarannya, bukan karena kesengajaan tapi memang kondisi objektif membuat kita mengeluarkan keputusan pahit untuk menunda pembayaran,” jelasnya lagi.
Imbas dari hal ini, salah satu kontraktor, Ahmad Amrullah, datang ke pandopo Gubernur NTB untuk melakukan aksi protes dan ingin menyegel mobil dinas Gubernur NTB. Serta memasang garis police line, karena pemprov NTB tak kunjung membayar pekerjaan atau proyek yang telah dikerjakan pihaknya.
Terkait itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy meluruskan maksud dan tujuan dari para kontraktor yang mendatangi Pendopo Gubernur NTB, dengan membawa gembok untuk menyegel Modis Gubernur. “Jadi tidak ada penyegelan apapun. Yang ada, Pemprov NTB komitmen melakukan pembayaran proyek kepada pihak rekanan,” tegasnya.