Foto : Pelajar yang sedang praktek di UPTD Balai Latihan Kerja Sumbawa Barat. (Sumber Kobarksb)
Mataram, SIARPOST | Tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih sangat tinggi. Hal itu dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun ke tahun. Padahal KSB adalah daerah yang memiliki tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia.
Sumbawa Barat berada dalam posisi 3 besar Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di NTB yaitu di angka 3,54 persen di tahun 2023 (data BPS). Kabupaten kaya akan potensi alam tersebut kalah dengan 7 kabupaten lainnya yang lebih rendah tingkat penganggurannya.
Walaupun rata-rata dalam tiga tahun terakhir semua kabupaten di NTB mampu menurunkan angkat tingkat pengangguran tersebut.
Baca juga : Prosentase Daerah Paling Termiskin di NTB Tahun 2023, Lombok Utara Tertinggi
Angka persentase ini berbanding terbalik dengan fakta yang ada, bahwa PT AMNT telah mempekerjakan sekitar 5.000 – 7.000 karyawan pada tahun 2023 ini (data hasil kajian diaspora dan AMNT). Bisa dibilang pekerja lokal dari angkatan kerja masih sangat minim.
Jika dibanding dengan kabupaten lain yang memiliki angka pengangguran lebih rendah, seperti Lombok Barat 3,12 persen, Lombok Tengah 2,78 perse, Lombok Timur 2,47, Sumbawa 2,79 persen, Dompu 2,36 persen, Bima 2,15 persen, Lombok Utara 1,40 persen.
Sedangkan dua kabupaten kota yang berada di atas Sumbawa Barat adalah Kota Mataram 4,78 persen dan Kota Bima 3,57 persen. KSB juga kalah dari Provinsi NTB yang berada pada angka tingkat pengangguran nya mencapai 2,80 persen.
Begitu juga dengan persentase angka partisipasi angkatan kerja Sumbawa Barat yang juga masih sangat rendah. Pada tahun 2023 angkatan partisipasi angkatan kerja KSB mencapai 70,87 persen. Angka ini terendah kedua setelah Kota Mataram.
Baca juga : Dugaan Pemalsuan Izin PT Tukadmas Menyeret PJ Gubernur NTB, Ini Jawaban Mantan Kabid DPM PTSP
Persentase tingkat partisipasi angkatan kerja Sumbawa Barat sangat rendah berada di posisi kedua terendah setelah Kota Mataram 68,26 persen. Sedangkan kabupaten lainnya memiliki tingkat partisipasi lebih tinggi dari pada Kota Mataram dan KSB.
Harusnya Sumbawa Barat memiliki penyerapan tenaga kerja pada angkatan kerja yang lebih banyak, apalagi KSB memiliki UPTD Balai Latihan kerja dengan program berbasis kompetensi yang merupakan langkah awal untuk mempersiapkan angkatan kerja menuju dunia kerja.
Menurut data BPS NTB pada tahun 2020 jumlah penduduk angkatan kerja di Sumbawa Barat mencapai 78.582 jiwa. Jumlah itu lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu 2019 mencapai 75.748 jiwa, sementara pad tahun 2018 mencapai 72.531 jiwa. Jumlah ini pasti akan terus bertambah hingga tahun 2023.
Baca juga : Pesona Khazanah Ramadhan 2024, Dispar NTB Akan Hadirkan Event Kolaborasi
Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yaitu usia 15 tahun lebih yang bekerja atau yang punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Namun angkatan kerja ini tidak termasuk penduduk usia 15 tahun yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya.
Sumbawa Barat juga masuk dalam jajaran daerah yang termiskin ke 5 di antara 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Sumbawa Barat berada di bawah Kota Mataram, Kota Bima, Dompu dan Lombok Tengah yang memiliki tingkat kemiskinan lebih rendah.
Tingkat kemiskinan di KSB mencapai 12,95 persen atau 21,77 ribu jiwa.
Untuk mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep Kemampuan memenuhi kebutuhan dasar dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan. (Tim)