Foto : Warga saat mengembalikan wireless menggunakan mobil pick up beberapa waktu lalu. (Istimewa)
Lombok Tengah, SIARPOST | Warga Dusun Gunung Kedul Desa Mekar bersatu Kecamatan Batu Kliang Lombok Tengah, mengembalikan bantuan Warles yang telah disumbangkan oleh Kepala Desa setempat, (12/03/2024).
Sumbangan Warles tersebut dikembalikan oleh kepala dusun bersama beberapa pemuda dan tokoh masyarakat atas permintaan kepala desa, karena dinilai warga Dusun Genung Kedul tidak komitmen untuk memenangkan calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang diusungnya, pada pemilu 14 Februari lalu.
Vidio penarikan bantuan itu menjadi viral dan beredar di beberapa media sosial Facebook, whatsapp dll, seperti salah satu akun yang bernama Mahsusantoro.
Baca juga : PT PLN Indonesia Power UBP Jeranjang Gandeng Pokmaswas dan BPSPL Rehabilitasi Terumbu Karang
Menelusuri kebenaran atas penarikan bantuan tersebut Awak media berhasil mendapatkan informasi dari salah seorang tokoh masyarakat bernama Murnim melalui sambungan Hand phone, dan Ia membenarkan bahwa Kepala Desa Mekar bersatu Hamzun Umar telah menarik kembali sumbangan warles yang disumbangkannya.
Karena dianggap perolehan suara calon legislatif DPRD kabupaten lombok Tengah Dapil 7 atas nama Zulpan tidak memenuhi target.
“Hai kadus kenapa gak keluar ke kantor pembersihan ini…. , keluar ….! bawa itu salon/warles sekalian , ” Jelas Murnim menirukan kata Kepala dusun Marjan Qomar waktu bertemu dengan Kepala Desa.
Murnim juga menceritakan bahwa warga masyarkat tidak pernah berjanji untuk memenangkan calon yang diusung oleh kepala desa di semua TPS kecuali di TPS 01 dan 02 di tempatnya.
“Kami tidak punya komitmen untuk memenangkan calon legislatif Zulpan di semua TPS kecuali hanya di tempat kami, dan itu sudah kami buktikan paling banyak suaranya diantara semua calon,” terangnya.
Baca juga : Cuaca Ekstrem, Pelabuhan Tano-Kayangan dan PadangBai-Lembar Tutup Sementara
Mengetahui hal tersebut seorang tokoh masyarakat sekaligus Guru Ngaji
( Mahsun) di Dusun Gunung Kedul angkat bicara dan menyayangkan sikap kepala desa yang menarik kembali sumbangan yang telah diberikan kepada warga masyarakat, padahal warga sangat membutuhkannya terutama di bulan suci Ramadhan ini.
“Saya sangat sayangkan keputusan kepala desa yang menarik kembali sumbangannya padahal yang akan memakai adalah warganya sendiri,” sindir Mahsun yang aktif mengabdikan diri mengajar di ponpes Uswatun Hasanah ini.
Baca juga : Hati-hati, BMKG Peringatkan Angin Kencang Disertai Hujan dan Gelombang Tinggi di NTB
Sementara itu menanggapi berita yang berkembang Kepala Desa Hamzun Umar membantah telah melakukan penarikan bantuannya dan menjelaskan tidak ada hubungan antara bantuan dengan salah satu calon legislatif, Ia bermaksud hanya untuk mengamankan warles tersebut di kantor desa agar tidak timbul masalah di warga masyarakat yang lain.
“Itu barang memang saya yang beli dan saya tidak pernah mengambilnya, saya hanya pinjam mereka yang datang membawanya dan saya amankan di kantor desa, kalau ada warga mau ambil kembali ya silakan ada di kantor desa,” Jelas kepala desa kepada awak media lewat saluran telpon pada (13/03/2024).
( Editor H.M )