Foto : Ilustrasi harga bahan pokok naik di pasar.
MATARAM, SIARPOST | Salah satu warga Desa Empang Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB bernama Lily, melakukan protes karena harga bahan pokok yang melonjak tinggi. Protes tersebut dilakukan Lily melalui akun media sosial Facebook miliknya, Rabu (17/4) 2024).
Dalam postingan tersebut Lily yang diketahui seorang pedagang pelecing kangkung tersebut menulis keluhannya terkait kenaikan harga bahan pokok seperti beras, tomat dan Cabe. Sehingga dapat merugikan usahanya.
Baca juga : Kisah Pilu Ayah di Semarang Yang Bunuh Putranya Yang Suka Mabuk
“Saya jual pelecing Rp10 ribu, sementara harga tomat saja 5 biji itu Rp10 ribu, jadi belum dihitung bahan lainnya, kalau dipaksakan jual segitu maka saya rugi,” ujar Lily.
Lily mengaku bahwa kenaikan harga bahan pokok tersebut terjadi sejak sebelum Ramadhan dan hingga saat ini masih dengan harga yang cukup tinggi.
Menurut Lily harga bahan pokok tersebut membuat masyarakat menjerit karena terlalu mahal, bahkan naik 50 persen dari harga sebelumnya.
Baca juga : Tumpukan Sampah di Gunung Sari Berhari-hari, Dinas LH Lobar Terjunkan Petugas
Menurut Lily sejumlah harga yang naik seperti tomat sebelumnya Rp5.000/kg dan kini naik menjadi Rp40.000, begitu juga dengan cabai sebelumnya Rp25.000/kg naik menjadi Rp40.000/kg. Beras juga demikian naik menjadi Rp15.000/kg dari harga sebelumnya Rp10.000 serta Gas LPG yang juga mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga ini sangat mencekik, apalagi masyarakat menengah ke bawah serta pedagang kaki lima yang membutuhkan bahan pokok tersebut,” ujar Lily.
Lily yang mewakili suara masyarakat Empang berharap, agar pemerintah melalui dinas terkait turun untuk mengecek dan meninjau langsung kenaikan harga yang terjadi di lapangan. Sehingga pemerintah bisa memberikan solusi kepada masyarakat.
Hingga berita ini naik, pihak pemda Sumbawa melalui dinas terkait belum dapat dihubungi. (Edo).