Angka Stunting di Desa Selelos Lombok Utara Masih di Bawah Standar Nasional 14%, Pemdes Targetkan Terus Menurun

Kepala Desa Selelos, Judin SH, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2024). Foto : Nisa.

LOMBOK UTARA, SIARPOST | Pemerintah Desa Selelos Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting di desa tersebut hingga warga terbebas dari Stunting.

Kepala Desa Selelos, Judin SH, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/6/2024), mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 hingga 2024, angka stunting masih berada di bawah standar nasional yakni di bawah 14 persen.

“Tahun 2023 yang lalu angka stunting di sini capai 12,06 persen, dan tahun ini juga masih di angka yang sama. InsyaAllah kita akan terus berupaya agar angka stunting ini terus menurun hingga desa Selelos bebas dari stunting,” ujar Judin.

BACA JUGA : 527 Tanah Aset Pemda Sumbawa Senilai Ratusan Miliar Belum Disertifikat

Dijelaskan Judin, dalam berupaya menekan angka stunting, sejauh ini kolaborasi Pemda dan Pemdes dalam penanganan stunting ini masih sebatas komunikasi dan ada beberapa bantuan sosial. Selain itu Pemdes juga terus melakukan penyuluhan ke masyarakat.

Upaya penanganan stunting ini, kata Judin, pemdes menyasar sosialisasi kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu yang biasa dilakukan di setiap rapat-rapat Banjar.

“Setiap rapat-rapat kita isi juga dengan sosialisasi kepada ibu-ibu supaya mengedepankan pola makan anak yang sehat. Karena itu salah satu kunci sukses menekan angka stunting,” tuturnya.

Upaya pemdes Selelos juga memberikan imbauan kepada ibu-ibu yang sedang mengalami masa kehamilan, agar tetap memeriksakan secara rutin di posyandu dan mementingkan faktor gizi dalam mengkonsumsi makanan.

BACA JUGA : WNA Asal Taiwan Ditemukan Meninggal Dunia Saat Snorkling di Gili Air Lombok

Pemdes juga memberikan pemahaman kepada orang tua dan generasi muda agar tidak melakukan pernikahan dini, karena perkawinan di bawah umur adalah faktor yang bisa memicu terjadinya stunting.

Ditambah lagi kesibukan para orang tua dalam bekerja, karena warga desa Selelos ini adalah mempunyai masa sibuk yakni saat panen durian, cengkeh dan kopi yang biasanya dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus. Hal itu akan membuat perhatian pola makan kepada anak pun jadi terbengkalai.

Kades berharap, orang tua harus sadar terhadap kondisi anak-anak nya, terutama selalu memperhatikan masalah Gizi. Peran serta orang tua sangat penting untuk memperhatikan asupan gizi anak sehingga percepatan penurunan stunting lebih cepat.

Pewarta : Nisa
Editor : Feryal

Exit mobile version