Siap Wakili NTB, Desa Beleka Lombok Barat Raih Skor Terbaik

Plt. Inspektur Provinsi NTB, H. Wirawan, SSi MT, selaku penanggung jawab Tim Penilai DAK Provinsi NTB. Dok istimewa

Lombok Barat, SIARPOST – Sebagai desa terakhir yang dikunjungi oleh Tim Penilai Program Perluasan Percontohan Desa Antikorupsi (DAK) Provinsi NTB Tahun 2024, Desa Beleke sukses meraih skor tertinggi dibandingkan 7 desa lainnya.

Tim Penilai menyerahkan hasil penilaian setelah melakukan proses verifikasi di Kantor Desa Beleke, hari ini (Kamis, 24 Oktober 2024).

Terletak di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, desa yang mengusung motto “Maju Sejahtera” ini, terkesan sangat siap untuk dinilai. Dipimpin Kepala Desa Beleke, Islahudin, S. IP, jajaran aparat desa dapat memenuhi seluruh data dukung yang diminta.

BACA JUGA : Video Cagub NTB Rohmi Terciduk Jadi Pendukung Dadakan Zul-Uhel

Kegiatan penilaian terasa istimewa, ketika Plt. Inspektur Provinsi NTB, H. Wirawan, S. Si., M. T, selaku penanggung jawab Tim Penilai DAK Provinsi NTB, berkesempatan hadir dan membuka kegiatan.

Dalam sambutannya, Plt. Inspektur mengatakan bahwa dirinya yakin kekompakan warga desa, bisa membuat prestasi-prestasi membanggakan, termasuk prestasi untuk menjadi salah satu Desa Percontohan Antikorupsi.

Dikatakannya bahwa salah satu program prioritas Presiden saat ini adalah menuntaskan korupsi, agar tidak menghambat pencapaian target-target kinerja pada program prioritas. Dan untuk menjalankan program-program prioritas tersebut, dibutuhkan anggaran dan pengelolaan anggaran yang baik, sehingga dibutuhkan kegiatan pengawasan.

“Bisa dibayangkan kalau tidak ada pengawasan maka dana tersebut akan rawan. Jadi salah satu persyaratan agar target yang telah ditetapkan pemerintah dapat kita lalui adalah dengan pengawasan kegiatan-kegiatan yang berpotensi yang bisa menimbulkan korupsi”, tegasnya lagi.

BACA JUGA : Debat Perdana Cagub-Cawagub NTB, Iqbal-Dinda Janji Akan Selesaikan Kemiskinan

“Kami berharap Desa Beleke dapat memenuhi kriteria dan dapat menjadi salah satu desa percontohan perwakilan NTB. Kami yakin sekali lagi dengan kesungguhan perangkat desa dan masyarakat, kami kira target itu akan dapat dipenuhi”, pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Muhariyadi Kurniawan, S. Sos., M. E, mengatakan bahwa kesan baik didapatkan sejak pertama memasuki kantor Desa Beleke. “Hari ini adalah penilaian kami yang terakhir di 8 desa yang ada di 8 kabupaten Provinsi NTB.

Biasanya sebelum penilaian saya selalu memperhatikan raut wajah anggota tim, sepertinya semuanya tersenyum hari ini. Kami hanya menuangkan hasil kertas kerja yang sudah dibuat oleh KPK. Insyaallah, tim ini akan bekerja secara profesional, independen dan obyektif”, ujarnya mengawali proses evaluasi.

Tim Penilai yang terdiri dari Inspektorat, Dinas PMPD Dukcapil dan Dinas Kominfotik Provinsi NTB, melakukan verifikasi terhadap lima komponen yang telah ditetapkan KPK, yaitu Penguatan Tata Laksana, Penguatan Pengawasan, Penguatan Kualitas Pelayanan Publik, Partisipasi Masyarakat dan Kearifan Lokal.

BACA JUGA : Animo Masyarakat Atas Kehadiran Bang Zul di Lombok Utara Sangat Besar, Ingin Periode Kedua Dilanjutkan

Hasil penilaian Desa Beleke dari 5 aspek tersebut nyaris sempurna, yaitu 99,50, yang artinya masuk pada kategori AA dengan predikat Istimewa. Kekurangan hanya berasal dari Aspek Pengawasan, sementara empat aspek lainnya mendapat nilai maksimal.

Terkait hasil penilaian, Sekretaris Tim Penilai, Drs. Made Widharta, menyampaikan masukan terkait data dukung yang dinilai masih perlu ditingkatkan,. “Agar pada saat penilaian langsung dari Tim KPK nanti, bisa mendapatkan nilai maksimal”, ujarnya.

Inspektur Pembantu Khusus Provinsi NTB, H. Zuliadi, S. H, selaku Wakil Ketua Tim Penilai menyampaikan bahwa Tim Penilai sangat terkesan dengan Desa Beleke. “Nilai 99.50, hanya 0,50 poin kurang dari angka 100, yang artinya nyaris sempurna,” ujarnya. Dikatakannya bahwa dengan nilai yang sangat baik ini, Tim Penilai berharap Kepala Desa dan jajarannya dapat menjalankan nilai-nilai antikorupsi secara konsisten. “Artinya tidak di atas kertas saja, tetapi dilakukan sehari-hari dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat”, pungkasnya.

Exit mobile version