Peresehan Jadi Penutup Pekan Seni Budaya Lombok Utara, Tradisi Mencerminkan Keberanian dan Ketangguhan Masyarakat Sasak

 

Lombok utara, SIAR POST – Pekan Seni Budaya Lombok Utara yang berlangsung selama tujuh hari sukses menyedot perhatian masyarakat dan pelaku seni budaya.

Acara yang digelar dengan dukungan anggaran dari Kementerian Kebudayaan ini menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya khas Lombok, mulai dari workshop membatik, pertunjukan musik tradisional, hingga pentas tari daerah.

Sejak hari pertama, antusiasme peserta dan pengunjung terlihat tinggi. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah workshop membatik yang digelar di Aula Kantor Desa Jenggala pada hari keempat rangkaian acara.

BACA JUGA : KLH dan Kemendes PDT Gelar Aksi Desa Bebas Sampah di KLU, Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Yang Berkelanjutan

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan pelajar SMP, SMA, SMK, serta ibu-ibu yang ingin belajar lebih dalam tentang teknik membatik. Ketua Sanggar Sukma Rahayu, Sukma Rani H Dila, mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap seni dan budaya, serta menciptakan batik khas Lombok Utara.

“Kita ingin Lombok Utara memiliki ciri khas batik sendiri. Sebagai daerah wisata, tentu akan lebih baik jika kita memiliki identitas budaya yang dapat dikenali. Selain itu, melalui kegiatan ini, generasi muda diharapkan semakin mencintai seni dan budaya lokal,” ujar Sukma Rani.

Tidak hanya workshop membatik, berbagai pertunjukan seni dan budaya juga digelar sepanjang pekan. Beberapa di antaranya adalah pagelaran tari tradisional, musik Gendang Beleq, hingga pertunjukan wayang Sasak yang mengangkat cerita-cerita lokal yang sarat dengan pesan moral dan filosofi kehidupan masyarakat Lombok.

 

Sebelumnya Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, yang membuka secara resmi Pekan Seni Budaya tersebut mengatakan bahwa Pekan Seni Budaya ini menjadi langkah nyata dalam pelestarian budaya daerah serta penguatan sektor pariwisata berbasis budaya.

“Kegiatan ini sangat penting, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ajang edukasi bagi generasi muda kita. Lombok Utara memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan kita harus memastikan bahwa warisan ini tetap lestari dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, kita berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung secara berkelanjutan,” ujar Bupati Djohan Sjamsu.

BACA JUGA : Peringatan Bulan K3, PLN Sosialisasikan Keselamatan Ketenagalistrikan kepada Mahasiswa Universitas Mataram

Puncak acara Pekan Seni Budaya ini ditutup dengan pertunjukan Peresean, seni ketangkasan khas suku Sasak yang mempertemukan para pepadu (petarung) dalam duel menggunakan rotan dan perisai dari kulit kerbau. Pertunjukan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin menyaksikan salah satu tradisi asli Lombok.

“Salah satu Panitia acara Agus susanto Spd mengatakan dalam sambutan nya,Peresean bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga bagian dari tradisi yang mencerminkan keberanian dan ketangguhan masyarakat Sasak. Kami ingin menunjukkan bahwa seni budaya kita masih hidup dan berkembang, serta memiliki nilai historis yang kuat,”

Dengan suksesnya Pekan Seni Budaya ini, diharapkan Lombok Utara semakin dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan yang terus berkembang. Pemerintah daerah berencana menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan guna menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis budaya di daerah tersebut. (Nis)

Exit mobile version