Menteri Supratman Siap Kawal Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa: “Selama Saya Hidup, Saya Berdiri di Garis Depan!”

 

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas. Dok istimewa

Sumbawa Barat, SIAR POST – Harapan warga Pulau Sumbawa untuk memiliki provinsi sendiri mendapat angin segar.

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.



Pernyataan itu disampaikan Supratman di tengah meningkatnya desakan masyarakat, yang pada Rabu (15/5) menggelar aksi besar-besaran di simpang Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam orasinya yang kini viral, Supratman menegaskan komitmennya:

“Saya pastikan dan saya jamin, kalau nanti moratorium pemekaran wilayah dicabut dan desain pembentukan otonomi baru selesai dikaji Kemendagri, Provinsi Pulau Sumbawa adalah salah satu yang akan saya kawal langsung,” ujar Supratman dengan suara tegas.

Komitmen Pribadi: “Selama Saya Hidup, Saya Akan Berdiri di Depan”

Tak hanya menyatakan dukungan administratif, Supratman juga menyampaikan komitmen pribadinya yang menyentuh hati banyak warga:

“Walaupun saya tidak terpilih dari Pulau Sumbawa, tapi hati dan jiwa saya ada bersama kalian. Selama saya hidup, selama saya punya kesempatan, saya akan berdiri di paling depan untuk mewujudkan Provinsi Pulau Sumbawa.”



Pernyataan ini disambut sorak dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang hadir, termasuk tokoh-tokoh aksi dari Dompu, Bima, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.

Pesan Damai: Jangan Rusak Ekonomi dan Fasilitas Umum

Namun, di tengah semangat perjuangan tersebut, Supratman juga mengingatkan agar aspirasi tidak disampaikan dengan cara yang merugikan masyarakat sendiri.

BACA JUGA : Johan Rosihan Siap Kawal Regulasi Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa: “Jangan Saling Menegasikan, Mari Satukan Langkah”

“Saya mohon kepada seluruh warga, jangan ganggu aktivitas ekonomi di wilayah Sumbawa. Bantu aparat keamanan menjaga situasi tetap kondusif. Jangan rusak fasilitas umum,” pesannya.

Menurut Supratman, perjuangan akan lebih kuat jika dilakukan dengan cara damai dan terorganisir, sehingga tidak menjadi kontraproduktif di mata publik maupun pemerintah pusat.

Sebelumnya, ribuan massa dari berbagai kabupaten di Pulau Sumbawa turun ke jalan dan memblokade jalur utama di Poto Tano.

Mereka menuntut Presiden Prabowo Subianto segera mencabut moratorium pemekaran wilayah dan memberi lampu hijau terhadap pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.



Aksi ini sempat melumpuhkan arus transportasi dari dan menuju Lombok selama berjam-jam. Banyak pengguna jalan yang mengeluh, termasuk sopir travel dan pengangkut logistik yang merugi karena tertahan terlalu lama.

Para orator menyuarakan bahwa Pulau Sumbawa telah terlalu lama “menunggu giliran” untuk menjadi provinsi sendiri.

Mereka ingin pembangunan yang lebih merata, pengelolaan sumber daya alam yang lebih adil, serta kemandirian dalam mengambil kebijakan pembangunan.

BACA JUGA : Dari Pernyataan DPRD NTB Soal DBHCHT Picu Gelombang Pergerakan: Semangat PPS Kembali Membara, Yuni: Terima Kasih Megawati!

“Kami tidak menolak NTB, tapi kami ingin mengurus rumah tangga sendiri. Pulau Sumbawa sudah sangat layak jadi provinsi,” ujar Becko, salah satu orator aksi.

Kesimpulan:

Pernyataan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjadi momentum penting dalam perjuangan masyarakat Pulau Sumbawa.

Dukungan terbuka dari tokoh nasional seperti dirinya memberi harapan baru, bahwa Provinsi Pulau Sumbawa bukan lagi mimpi jauh, tetapi tujuan yang bisa diperjuangkan bersama dengan damai dan penuh komitmen.

Redaksi___

Exit mobile version