Aksi Jilid III Desak PPS di Poto Tano Diprediksi Pecah, Nelayan Siap Turun Jalan: “Kalau Perlu, Sampan Kami Ikut Bergerak!”

Salah satu orator, Becko, saat melakukan orasi pada aksi jilid II di poto Tano mendesak pembentukan PPS. Dok istimewa

POTO TANO, SIAR POST — Gelombang dukungan terhadap perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) terus meluas. Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S) memastikan akan menggelar aksi unjuk rasa Jilid III di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, pada 26 hingga 30 Mei 2025.



Aksi ini digadang-gadang menjadi yang terbesar dalam sejarah perjuangan PPS. Uniknya, sejumlah nelayan di Poto Tano menyatakan siap turun langsung ke jalan.

Bahkan menyebut “semua sampan bisa saja ikut naik ke darat” sebagai bentuk solidaritas dan desakan terhadap pemerintah pusat.

Ketua Umum KP4S Sumbawa Barat, Muhammad Sahril Amin, menyatakan bahwa aksi lima hari tersebut akan difokuskan di Pelabuhan Poto Tano sebagai titik strategis mobilisasi dan simbol perjuangan.

BACA JUGA : Danlanal Mataram Klarifikasi Spanduk Penolakan Warga: Kami Ingin Malomba Jadi Wajah Baru Olahraga dan Pusat Pembinaan Atlet

“Kami ingin pesan perjuangan PPS menggema langsung dari gerbang utama Pulau Sumbawa. Ini bukan sekadar demo, tapi desakan keadilan yang sudah terlalu lama tertunda,” tegasnya saat bertemu tokoh masyarakat di Taliwang, Minggu malam (18/5/2025).

Nelayan: Kalau Perlu, Sampan Kami Turun ke Jalan!

Dukungan penuh juga datang dari para nelayan Poto Tano. Seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebut namanya mengatakan, nelayan siap turun ke jalan jika diajak terlibat langsung oleh KP4S.

“Kami ingin pembangunan merata, tidak hanya di Pulau Lombok. Potensi pariwisata dan perikanan di Poto Tano luar biasa, tapi masih tertinggal karena kurangnya perhatian. Kalau perlu, kami gerakkan sampan-sampan kami sebagai simbol perjuangan,” ujarnya.

 



Ia menyebut sejumlah destinasi unggulan seperti Pulau Kenawa, Paserang, dan Gili Balu yang selama ini belum tergarap maksimal.

“Poto Tano ini bisa jadi pintu pariwisata dunia, tapi kenyataannya pengunjung hanya lewat tanpa bisa menikmati karena fasilitas tidak memadai,” tegasnya.

Dari Aspirasi Menuju Desakan Kolektif

Perjuangan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa sudah berlangsung lebih dari satu dekade. Dimulai dari Aksi Jilid I pada Juli 2013, dilanjutkan Jilid II di Tugu Kamutar Telu pada 15 Mei 2025, kini gerakan rakyat PPS memasuki fase baru: dari aspirasi menjadi desakan kolektif yang tak bisa lagi diabaikan.

Sahril menegaskan, perjuangan ini akan terus dilakukan secara damai dan bermartabat, namun dengan skala yang lebih besar dan tekanan yang lebih kuat.

BACA JUGA : Tragis, Kurir Jasa Titipan Kilat Ditemukan Gantung Diri di Sumbawa Barat

“Kami butuh kepastian, bukan janji manis. Kami ingin Presiden Prabowo Subianto segera menerbitkan keputusan resmi pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, hitam di atas putih.”

KP4S juga memastikan bahwa aksi ini akan mengedepankan etika dan ketertiban. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, perempuan, pemuda, kepala desa, hingga akademisi untuk ikut menyuarakan keadilan pembangunan.

Redaksi___

Exit mobile version