Mataram, SIARPOST – Anggota DPR RI Dapil NTB, Mori Hanafi, angkat bicara terkait kematian misteriusî perwira muda TNI AU asal NTB NTB, Lettu Kes Ida Bagus Dody, yang sebelumnya diklaim bunuh diri di Lanud Medan.
Mori menyatakan dukungannya terhadap desakan keluarga dan tokoh masyarakat agar kasus ini diusut secara transparan dan adil.
“Saya dari awal memang belum mengikuti kasus ini secara detail, tapi jika memang ada dugaan kekerasan atau kejanggalan, saya minta agar aparat dan pihak-pihak terkait mengusut tuntas dan mengumumkan hasilnya secara terbuka. Keadilan bagi keluarga harus dikedepankan,” tegas Mori Hanafi saat dimintai tanggapan, Rabu lalu.
BACA JUGA : Mantan Bupati Bakal Laporkan Polres Lombok Tengah ke Kapolri! Berbulan-bulan Tak Ada Tindakan
Ia menambahkan, apabila nanti terbukti ada tindak pidana dalam kematian Lettu Dody, pelaku harus dihukum sesuai hukum yang berlaku.
“Kita bicara soal nyawa manusia, bukan sekadar prosedur internal. Jangan sampai keluarga dibiarkan menggantung tanpa kejelasan,” ujarnya.
Autopsi Ungkap Dugaan Kekerasan, Bukan Bunuh Diri
Kematian Lettu Ida Bagus Dody mengguncang publik NTB setelah hasil autopsi di RSUD Provinsi NTB menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan, bukan indikasi bunuh diri seperti klaim awal dari pihak Lanud Medan.
Luka memar di kepala, tangan, serta punggung, dan adanya indikasi perlawanan fisik menjadi dasar kuat kecurigaan keluarga.
Istri almarhum, Tara, menyatakan bahwa klaim bunuh diri yang disampaikan tanpa proses investigasi yang layak sangat menyakitkan dan merugikan pihak keluarga. Bahkan, barang-barang pribadi almarhum disita tanpa daftar resmi dan pakaian saat kejadian hilang tanpa jejak.
Kisah tragis ini mendapatkan perhatian khusus dari Puri Agung Pamotan dan sejumlah tokoh Hindu Lombok. Anak Agung (AA) Made Jelantik Baharyang Wangsa, tokoh adat dari Puri, secara langsung mengunjungi rumah duka di Cakranegara untuk menyampaikan empati dan dukungan moril.
“Awalnya saya tidak ingin masuk karena takut dikira politis. Tapi setelah mendengar langsung dari keluarga, saya sadar ini soal keadilan dan kemanusiaan. Ini panggilan hati,” kata AA Made Jelantik.
Ia mengajak seluruh umat Hindu NTB untuk bersatu mendukung perjuangan keluarga korban. “Jangan takut karena ini militer. Yang penting kita berdiri di sisi kebenaran,” serunya.
Pakar hukum I Gusti Putu Ekadana juga menyuarakan kekecewaan terhadap proses penyelidikan yang dilakukan oleh Lanud Medan. Menurutnya, banyak kejanggalan mulai dari hilangnya barang bukti hingga visum awal yang tidak komprehensif.
“Ini bukan persoalan setuju atau tidak setuju autopsi. Hukum harus berjalan demi keadilan. Kami mendesak Kasau untuk mengambil alih kasus ini dari Lanud Medan karena sudah kehilangan objektivitas,” tegasnya.
Ia menyatakan pihaknya akan segera mengirim surat resmi kepada Kasau sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap penanganan internal.
Harga Diri dan Keadilan untuk Putra Terbaik NTB
Lettu Ida Bagus Dody adalah salah satu putra terbaik NTB yang mengabdi di TNI AU. Namun, kepergiannya yang penuh misteri menyisakan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga tetapi juga masyarakat NTB secara umum.
Dengan dorongan dari tokoh masyarakat, anggota DPR RI, serta tokoh adat dan hukum, keluarga kini berharap penuh agar kebenaran tidak terus ditutupi dan keadilan benar-benar ditegakkan.
“Kami tidak minta belas kasihan, kami hanya minta kebenaran dan keadilan,” ucap Dayu, kakak almarhum dengan nada tegas.
Pewarta: Edo | Editor: Feryal