“Ini bukan hanya soal proyek dan ekonomi. Ini soal warisan budaya dan hak hidup masyarakat Sasak,” tambahnya.
Kini, desakan datang bukan hanya dari masyarakat lokal tapi juga dari wisatawan mancanegara yang justru datang untuk menikmati Lombok dalam bentuk alaminya.
BACA JUGA ; POBSI Kota Mataram Klarifikasi Isu Pungli: Turnamen Biliar Tetap Gratis, Tak Ada Paksaan 5 Persen
Mereka menolak dijadikan konsumen pasif hotel mewah, dan memilih berdiri bersama masyarakat lokal mempertahankan keaslian pantai Tanjung Aan.
“Pantai bukan milik investor. Pantai Tanjung Aan adalah milik masyarakat Sasak dan semua rakyat NTB,” pungkas Ibnu Hajar.
Redaksi__