Blokir Jalan di Dompu, Keluarga Tersangka Pemerkosaan Tuntut Polisi Lepas Wardimansyah!

Dompu, NTB (SIARPOST) – Aksi spontan warga kembali memanas di Kabupaten Dompu, Sabtu malam (25/10/2025). Sekitar 25 orang keluarga dari terduga pelaku pemerkosaan, Wardimansyah (29), melakukan aksi blokir jalan lintas provinsi Sumbawa–Bima di Kelurahan Monta Baru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.

Massa menumpuk kayu, batu, dan membakar ban bekas di tengah jalan utama hingga arus lalu lintas lumpuh total selama lebih dari tiga jam.

BACA JUGA : PLN Gelar Apel Siaga, Pastikan Keandalan Kelistrikan MotoGP Mandalika 2025

Aksi yang dipimpin oleh Afriadin, SH, ini disebut sebagai bentuk protes terhadap langkah Polres Dompu yang menahan Wardimansyah atas dugaan pemerkosaan terhadap Rafni Mawaidah (22), warga Desa Bara, Kecamatan Woja.

Dalam pernyataannya, Afriadin menegaskan bahwa keluarga menolak penahanan Wardimansyah, karena menilai tuduhan tersebut tidak disertai saksi maupun alat bukti kuat.

“Kami mendukung kepolisian bekerja profesional, tapi kami menolak penahanan Wardimansyah karena tuduhan ini tanpa bukti dan saksi,” tegas Afriadin di lokasi aksi.

Massa juga mengancam tidak akan membuka blokade jalan jika aparat tetap menahan Wardimansyah. “Kalau dia tetap ditahan, jalan ini tidak akan kami buka,” ujar salah satu peserta aksi.

Petugas keamanan (Apkam) tiba di lokasi sekitar pukul 21.05 Wita dan berupaya melakukan negosiasi dengan massa aksi. Namun, sempat terjadi kebuntuan karena keluarga bersikukuh mempertahankan tuntutannya. Setelah hampir tiga jam dialog, situasi akhirnya mereda menjelang tengah malam.

Sekitar pukul 23.55 Wita, massa menerima penjelasan dari aparat dan secara sukarela membuka kembali akses jalan yang sempat ditutup.

BACA JUGA : DPRD Lombok Utara Desak Provinsi Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg

Aksi tersebut sempat menarik perhatian warga sekitar karena berada di jalur utama lintas provinsi. Polisi hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penanganan kasus dugaan pemerkosaan yang menjadi pemicu aksi.

Kasus ini mendapat sorotan luas di masyarakat Dompu, mengingat kedua pihak—baik keluarga korban maupun keluarga terduga pelaku—masing-masing bersikeras mempertahankan versi kebenarannya.

Redaksi | SIAR POST.

Exit mobile version