Badung Bali, (SIAR POST) — Ajang bergengsi The Max30 Festival Internasional 2025 kembali digelar di Lapangan Monumen Carangsari, Badung, Bali, pada 1–9 November 2025. Event tahunan ini menjadi magnet besar bagi para pecinta bonsai dan suiseki dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara.
Lebih dari 1.600 peserta turut ambil bagian dalam festival yang menampilkan kontes dan pameran bonsai serta pameran suiseki, batu alam artistik yang memiliki nilai estetika tinggi.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah Petani The Max Mataram, yang sukses menurunkan tujuh pohon terbaiknya untuk berkompetisi dengan kelompok tani The Max lainnya dari Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, serta peserta internasional dari Vietnam, Jepang, dan Thailand.
“Pada ajang The Max30 Festival Internasional kali ini, kami menurunkan tujuh pohon terbaik untuk dikonteskan. Kami juga menerbitkan katalog khusus yang menampilkan karya terbaik Petani The Max Mataram,” ungkap Rizaluddin Akbar, Ketua Petani The Max Mataram.
Dedikasi Petani The Max Mataram dalam dunia bonsai memang tak perlu diragukan. Di bawah bimbingan Dian Afrianto sebagai trainer, sejumlah koleksi mereka telah menorehkan berbagai prestasi nasional, di antaranya Best Ten pada ajang pameran dan kontes nasional serta Best Five di ajang Road To The Max.
Atas dedikasinya, Dian Afrianto juga menerima Medali dan Piagam Penghargaan dari Presiden Direktur The Max 30 cm, I Made Suka, S.H.
Hasil penjurian dari tim dewan juri menempatkan Petani The Max Mataram sebagai peraih Best Ten di kelas Semi Regional Extreme dan Best Ten di kelas Prospek.
Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, kekompakan, dan konsistensi dapat membawa hasil gemilang di tingkat nasional bahkan internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Trainer Petani The Max Mataram, Dian Afrianto, juga menerima penghargaan khusus sebagai Trainer The Max Berprestasi. Penghargaan ini diberikan kepada pelatih yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan kualitas bonsai dan membina komunitas.
“Prestasi ini bukan akhir, tapi motivasi bagi kami semua untuk terus berkarya dan berbagi semangat kepada para petani bonsai di seluruh Indonesia,”
ujar Rizaluddin Akbar, menutup pernyataannya.
Kehadiran dan prestasi Petani The Max Mataram di ajang internasional ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi dunia bonsai Nusa Tenggara Barat. Melalui kreativitas, ketekunan, dan kebersamaan, mereka membuktikan bahwa karya terbaik tidak hanya lahir di kota besar, tetapi juga tumbuh subur dari tangan-tangan petani di tanah Lombok. ()
