Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan Nominator Terbaik Penggerak Kesetaraan Gender Polri-UN Women

Mentaram, SIAR POST — Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol. Hadi Gunawan, S.H., S.I.K., kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Ia masuk sebagai salah satu nominator terbaik Polri Award In Support of UN ‘He For She’ Movement 2025, sebuah penghargaan bergengsi yang digelar Polri bersama UN Women Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Grand Ballroom The Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2025). Irjen Hadi menjadi satu dari sedikit Kepala Satuan Wilayah (Satwil), yang dinilai memiliki komitmen kuat dalam mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan Polwan, serta pelayanan publik yang inklusif.

Berdasarkan dokumen resmi Polda NTB, kepemimpinan Irjen Hadi dianggap menonjol karena tidak hanya bicara, tapi benar-benar membangun sistem dan inovasi.

Sejak menjabat Kapolda, Irjen Hadi memastikan keberlanjutan Program Pengarusutamaan Gender (PUG)—mulai dari penyusunan Pokja PUG, pendataan isu gender, hingga pelaksanaan workshop besar yang menghadirkan tokoh-tokoh perempuan NTB dan penggiat gender nasional.

“Kesetaraan bukan sekadar jargon. Ini soal memastikan setiap anggota, terutama Polwan dan PNS wanita, punya ruang berkembang dan diakui kinerjanya,” ujar Irjen Hadi Gunawan, ditemui usai menerima penghargaan.

Sejumlah rekomendasi Pokja PUG yang diajukan ke Kapolda ditindaklanjuti. Hasilnya, Polda NTB mulai memberi ruang lebih besar bagi Polwan, untuk mengisi jabatan strategis—langkah yang jarang dilakukan banyak polda lain.

Di bawah dukungan penuh Kapolda Irjen Hadi, Polda NTB meluncurkan LADITAS (Layanan Adil Disabilitas)—inovasi pertama di Indonesia dalam penanganan penyandang disabilitas berhadapan dengan hukum.

Inovasi tersebut tertuang dalam Keputusan Kapolda NTB Nomor Kep/738/X/2024 yang mengatur SOP pendampingan, asesmen personal, hingga standar akomodasi layak.

“Kami ingin memastikan semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas, mendapat perlindungan dan akses hukum yang adil,” tegas Irjen Hadi kala itu.

Selama 2022–2025, Polda NTB mencatat sederet program yang menjadi alasan kuat, mengapa Irjen Hadi jadi nominator terbaik. Diantaranya, sosialisasi PUG bersama SSDM Polri kepada personel, pelatihan peningkatan kapasitas Polwan dan PNS Wanita, termasuk personal branding and public speaking.

Selain itu, dilajukan penandatanganan MoU dengan Pemda NTB dan Komisi Disabilitas Daerah, soal akomodasi layak bagi penyandang disabilitas. Ada pula program RiseAndSpeak Campaign 2025, tentang pencegahan kekerasan perempuan dan anak serta TPPO.

Tidak berhenti sampai di situ, kegiatan Kartini Series sebagai ruang penguatan kepemimpinan perempuan di kepolisian, juga diinisiasi. Pun keterlibatan Polwan dalam trauma healing, penanganan anak berhadapan dengan hukum, hingga edukasi publik.

Komitmen berkelanjutan Irjen Hadi membuat Polda NTB, masuk jajaran 11 Polda yang direkomendasikan membentuk Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), serta Perlindungan Perdagangan Orang (PPO). Pencapaian itu dinilai sebagai bukti perubahan nyata, dalam pelayanan publik berbasis gender dan inklusi sosial.

Meskipun menjadi nominator terbaik, Irjen Hadi menyebut penghargaan tersebut sebagai hasil kerja kolektif.

“Ini bukan tentang saya. Ini tentang seluruh anggota Polda NTB, yang bekerja membangun layanan yang lebih humanis, inklusif, dan berkeadilan,” katanya.

Jenderal Polisi bintang dua itu menegaskan, Polda NTB akan terus memperkuat posisi Polwan, membuka ruang kepemimpinan lebih luas, serta mengembangkan inovasi layanan berbasis gender dan disabilitas.

Redaksi

Exit mobile version