Inpari 32 Masuk Kerta Raharja: Kolaborasi Pemda–BAZNAS Perkuat Lahan Sawah dan Warisan Lokal

Lombok Utara, SIARPOST — Upaya meningkatkan ketahanan pangan di Lombok Utara kembali diperkuat melalui kolaborasi Pemerintah Daerah dan BAZNAS KLU. Tidak sekadar menyerahkan benih padi unggul, kegiatan di Dusun Kerta Raharja, Desa Genggelang, Kamis (4/12/2025), menjadi momentum menarik karena menggabungkan dua kekuatan penting: teknologi pertanian modern dan tradisi leluhur yang terus hidup hingga kini.

Penjabat Sekretaris Daerah KLU, Sahabudin, S.Sos., M.Si, yang hadir mewakili Pemda, menegaskan bahwa benih Inpari 32 yang diberikan bukanlah varietas biasa. Hasil persilangan Ciherang dan IRBB64 ini dikenal tahan hama, berumur genjah, dan memiliki potensi produksi tinggi—sebuah modal besar bagi petani di kawasan yang juga berkembang sebagai destinasi wisata alam.

“Inpari 32 ini berumur 107–120 hari dan mampu menghasilkan hingga 8,42 ton per hektare. Varietas ini sangat cocok untuk lahan irigasi dataran rendah sampai ketinggian 600 mdpl,” jelasnya.

Sahabudin menambahkan, penguatan sektor pertanian di Dusun Kerta Raharja akan berjalan seiring dengan perkembangan pariwisata. Keduanya dapat membuka peluang usaha baru, terutama bagi keluarga petani yang bergantung pada musim tanam dan panen.

“Program BAZNAS ini adalah kolaborasi nyata untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua BAZNAS KLU, Slamet Riadi, S.Pd, menyoroti bahwa kegiatan tahun ini kembali menghidupkan tradisi Selamet Bangket—ritual tahunan sebelum petani turun ke sawah. Tradisi ini bukan hanya sarana doa, tetapi menjadi ruang mempererat hubungan emosional antarsesama petani dan antara masyarakat dengan BAZNAS.

“Kegiatan ini tidak hanya penyerahan benih, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi melalui tradisi Selamet Bangket. Ada sekitar 70 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Sumpek Kerta, dengan lahan aktif mencapai 35 hektare,” ungkapnya.

Menurutnya, pemberian benih unggul seperti Inpari 32 adalah bentuk komitmen BAZNAS dalam meningkatkan produktivitas pertanian desa dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

Ritual Selamet Bangket, lanjut Slamet, menjadi doa bersama agar para petani diberi kelancaran dalam proses tanam hingga panen.

“Selamet Bangket ini dilakukan sekali dalam setahun sebelum turun ke lahan. Tujuannya adalah memohon berkah dan perlindungan kepada Allah SWT,” ujarnya.

Penggabungan antara benih unggul dan tradisi leluhur ini menjadi simbol kuat bahwa pertanian Lombok Utara tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga tetap berakar pada kearifan lokal. Melalui sinergi BAZNAS dan Pemda, sektor pertanian Kerta Raharja diharapkan mampu menjadi contoh desa yang memadukan modernisasi tanpa meninggalkan identitas budaya masyarakatnya.(Niss)

Exit mobile version