7 Triliun Berputar di Tiga Gili, KLU Kehilangan Ratusan Miliar Pajak Tiap Tahun

Lombok Utara, SIARPOST– Sorotan tajam kembali diarahkan pada sektor pariwisata tiga Gili, Trawangan, Meno, dan Air. Setelah Anggota Komisi III DPRD Lombok Utara, M. Indra Darmaji, mengungkap potensi ekonomi yang selama ini belum tergarap maksimal. Kajian Universitas Mataram menunjukkan perputaran uang di kawasan tersebut mencapai Rp7 triliun setiap tahun.

Indra menegaskan, seluruh aktivitas wisata memiliki komponen pajak yang seharusnya menjadi tumpuan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Setiap tamu yang makan, menginap, snorkeling, sewa sepeda hingga naik cidomo itu ada pajaknya. Kalau hitung kasar 10 persen saja, KLU semestinya mengantongi Rp700 miliar dari tiga Gili,” ujarnya.

Namun angka itu masih jauh dari harapan. PAD sektor pariwisata disebut tidak pernah mendekati potensi riil tersebut. Bagi Indra, ini bukan sekadar persoalan teknis, tetapi masalah kebocoran sistemik yang harus segera dibenahi.

Ia mendorong pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategis, mulai dari penertiban regulasi, digitalisasi penuh pencatatan transaksi pariwisata, hingga pengawasan lapangan yang lebih disiplin. Menurutnya, tanpa reformasi menyeluruh, kebocoran akan terus berulang.

Indra juga menilai target PAD sebesar Rp370 miliar untuk tahun 2026 masih jauh dari realistis jika melihat potensi yang ada. “Logis kalau minimal ditargetkan Rp400 miliar. Potensi kita luar biasa. Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian pemda untuk memaksimalkan sektor pariwisata dan menutup celah kebocoran,” tegasnya.

Ia menambahkan, problem utama terletak pada lemahnya penagihan dan data yang tidak akurat. “Ini bukan hal mustahil dicapai. Yang mustahil justru kalau potensi sebesar itu dibiarkan menguap begitu saja,” tutupnya.(Niss)

Exit mobile version