Sumbawa Barat – Kasus konfirmasi dua pasien positif baru yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), salah satunya MBS (49) yang beralamat di Desa Tapir Kecamatan Seteluk dibantah oleh kepala desa setempat, Zaenudin SE.
Menurutnya, pasien tersebut bukan beralamat di Desa Tapir tetapi dari Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa MBS bukan berasal dari Desa Tapir tetapi yang bersangkutan cuma menginap saja,” ungkap Kades Tapir, Zaenudin SE, saat ditemui di Seteluk, Jumat (24/7).
Dijelaskan oleh Kades, MBS datang ke KSB tujuannya berobat ke RSUD Asy-syifa untuk melakukan cuci darah, karena ia mempunyai penyakit gagal ginjal.
Namun sambil menunggu jadwal cuci darah, MBS nginap di kediaman keponakannya di Desa Tapir.
Setelah MBS cuci darah, jelas Kades, ia diketaahui satu ruangan dengan salah satu pasien asal Alas yang juga mempunyai penyakit gagal ginjal.
“Kasus ini viral di media sosial bahwa MBS terdata sebagai warga Tapir padahal sebenarnya bukan, banyak yang telpon saya menanyakan ini,” ungkap Kades.
Kades meminta gugus tugas covid-19 KSB untuk segera menkonfirmasi kepada Gugus Tugas Provinsi NTB untuk merubah alamat MBS.
“Ini akan berpengaruh pada lomba kampung sehat yang kami ikuti dan membuat warga kami resah,” tutur Kades.
Saat ini pemerintah Desa Tapir telah melakukan contatc tracing dari pasien MBS, ada sekitar lima orang yang diketahui meiliki kontak erat sebelum pasien menuju RSUD Asy-syifa.
“Kami telah meminta yang kontak erat dengan MBS untuk mengisolasi diri di rumah untuk sementara waktu,” katanya.
Walaupun pasien diketahui tertular di RSUD, tetapi pihaknya tetap mengimbau warga Desa Tapir untuk tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Sementara Direktur RSUD Asy-syifa, dr Carlof saat ditemui di Taliwang mengatakan, bahwa untuk kesimpulan penularan MBS, sampai sekarang belum bisa ditarik kesimpulan, karena saat ini masih dilakukan analisi oleh tim ahli.