Pemerintah Harus Melihat Potensi Pemuda Yang Memiliki Kreatifitas dan Ilmu Pengetahuan di bidangnya dapat memberi perubahan dan edukasi baru untuk daerah dan masyarakan
Sumbawa – Salah satu tokoh pemuda pelopor Nusa Tenggara Barat (NTB) asal Sumbawa tahun 2020 bidang pendidikan dan sosial, Zainul Fahmi, melihat banyak sekali potensi yang belum dikembangkan di Kabupaten Sumbawa. Ia bahkan bertanya kepada diri sendiri, kapan pemerintah merangkul dan memberikan kesempatan untuk anak muda mengeluarkan talentanya.
“Pemerintah harus merangkul kekuatan dari anak muda untuk menjadi mitra dalam membangun Sumbawa ke depan, karena anak muda adalah kelompok strategis dalam masyarakat yang mampu memberikan segalanya untuk daerah ini,” kata Zainul Fahmi yang biasa disapa Mamink di Sumbawa, Kamis (26/11).
Dari hasil survey yang dilakukan di Sumbawa dari sejumlah tokoh, lanjut Mamink, “bahwa orang dikatakan muda adalah antara usia 20 tahun sampai 32 tahun, sementara usia dewasa dari 35 tahun ke atas dan usia tua dimulai dari 65 tahun ke atas. Ini juga tidak jauh beda dengan hasil klasifikasi umur menurut WHO.
Baca juga : Rangkul Talenta Muda, TaPangPas Akan Jadikan Budaya dan Seni Sumbawa Lebih Bernilai
Jika usia muda dan dewasa adalah usai produktif maka sesuai dengan data statisktik tahun 2019 jumlah jiwa yang masuk dalam kategori muda dan dewasa antara usia 20 hingga 40 tahun di Sumbawa mencapai total 140.673 jiwa.”. Tambahnya
“Jika ratusan ribu jiwa anak muda atau usia sangat produktif ini semuanya bergerak di bidang masing-masing maka tidak ada lagi polemik dalam pembangunan di Sumbawa,” ungkap pemuda yang juga menjadi inisiator komunitas Pustaka Pinggir Kali tersebut.
Ia menilai sudah seharusnya pula pendidikan yang dilandasi potensi masing masing individu harus mulai diberikan, memperhatikan kaum bawah yang mungkin belum bisa bersekolah.
“Kalau pemerintah mengutamakan pendidikan dan menjadikan tradisi menjadi tolak hukum adat yang tertanam sejak dini mulai dari pendidikan dan pengenalan seni budaya, dan culture budaya sendiri. Maka ini bisa menghasilkan generasi yang lebih berpotensi di era milenial sekarang,” timpalnya lagi
Selain pendidikan, pemerintah juga harus memperhatikan dan memberikan solusi terhadap lingkungan yang saat ini belum tertata dan belum dimanfaatkan dengan baik.
Jika pemerintah dapat mencermati potensi daerah kepulauan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif maka pengembangan pariwisata dan UMKM akan berjalan. Karena potensi alam untuk pariwisata lebih menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
“Masyarakat itu butuh solusi nyata, dengan kreatifitas dan edukasi yang tepat. Inilah fungsinya pemuda yang dibentuk dengan pendidikan dan edukasi untuk membawa perubahan pada desanya masing-masing,” kata tokoh pemuda pemerhati lingkungan, Firman Ananda,
Ia menilai lingkungan alam Sumbawa mempunyai potensi besar untuk diekspose dan memiliki nilai jual untuk pembangunan daerah, bila ini bisa terealisasi kita bisa melihat kedepannya daerah ini akan maju.
Bila pariwisata alam salah satu faktor yang menjanjikan untuk peningkat ekonomi masyarakat, maka tinggal edukasi dari pemerintah yang bersinergi dengan pemuda desa untuk perlindungan lingkungan untuk menjadi pengemasan objek omset wisata alam tersebut.
“Saat ini masih banyak warga kita yang tidak menjaga lingkungannya, buang sampah sembarang, menebang pohon secara illegal, penagkapan ikan dengan bom dan banyak lagi hal negative yang menyababkan lingkungan kita rusak, padahal potensi nya sangat besar untuk dikembangkan,” tandasnya.