banner 728x250

Perusahaan Tidak Pro Rakyat, ARMI Hadang Pekerja Bendungan Tiu Suntuk

banner 120x600
banner 468x60

Sumbawa Barat, SIARPOST – Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (ARMI) melakukan unjukrasa memprotes jalannya pembangunan bendungan Tiu Suntuk yang dianggap tidak pro rakyat di Kecamatan Brang Ene.

banner 325x300

Karena tidak puas dengan respon pihak managemen perusahaan, ARMI sempat menutup jalan masuk Dusun Hijrah Desa Mujahidin menuju lokasi proyek pembangunan bendungan Tiu Suntuk dan menghadap para pekerja, Rabu (20/1).

Sebelumnya massa ARMI berjumlah sekitar 30 orang dengan koordinator lapangan Malikurrahman dan Unang Silatang ini mendatangi kantor Desa Mujahiddin untuk melaksanakan kongres dengan kepala desa H Sahrul untuk menyampaikan sejumlah protes yang dilayangkan kepada pihak perusahaan.

Usai menyampaikan beberapa hal di kantor desa tersebut, massa kemudian mendatangi gate pembangunan bendungan Tiu Suntuk di Dusun Hijrah untuk menyampaikan aspirasinya.

Baca juga : Gubernur Sambut Baik Program DMI NTB dalam Bidang Pendidikan dan Ekonomi Syariah

“Keberadaan pembangunan bendungan Tiu Suntuk ini sama sekali tidak berdampak positif bagi warga setempat, perusahaan masih menggunakan tenaga kerja dari luar Desa Mujahiddin bahkan dari luar Kecamatan Brang Ene sementara warga lokal gigit jari,” ungkap Malikurrahman saat melakukan orasi di depan gate pembangunan Tiu Suntuk, Rabu.

ARMI menuntut perusahaan untuk menghargai masyarakat setempat dan memberikan kesempatan untuk bekerja di proyek raksasa yang menghabiskan lahan 95 ha tersebut.

Selain itu, warga juga menuntut penyelesaian areal yang masuk kawasan pembangunan bendungan yang telah dikelola oleh masyarakat setempat selama 27 tahun dan hingga kini belum selesai dibebaskan.

“Jika tidak ada respon dari pihak perusahaan maka kami akan melakukan pergerakan dengan massa yang lebih besar,” katanya.

Ia juga meminta perusahaan membuat jalan alternatif untuk masyarakat yang mencari madu, karena jalan sebelumnya termasuk dalam kawasan pembangunan bendungan.

Sementara itu, pihak Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diwakili oleh Muh Rahmat Mustari tidak memberikan respon apa-apa, hanya saja mengizinkan 5 orang saja dari perwakilan massa untuk masuk dan mengecek lokasi pembangunan bendungan Tiu Suntuk, dikarenakan takutnya akan mengganggu jalannya pembangunan.

Baca juga : Gebrakan Cepat, Ketua MIO NTB dan Pengurus Pusat Akan Bertemu Dengan Dewan Pers

“Kami hanya mengizinkan 5 orang saja karena takut mengganggu pembangunan, sebelumnya masyarakat setempat menghentikan secara paksa proses pembangunan Tiu suntuk,” jelasnya.

Namun massa aksi tidak puas dengan respon pihak managemen perusahaan dan melakukan penghadangan di jalan masuk Desa Mujahidin, aksi itu dilakukan agar perusahaan dapat merespon semua tuntutan masyarakat.

Sekitar pukul 12.36 WITA, Kabag Ops AKP Iwan Sugianto SH, Kasat Intelkam, Kasat Binmas, Danramil Taliwang dan Kapolsek Taliwang melakukan negosiasi terhadap masa dan meminta agar tidak melakukan penghadangan di jalan masuk desa, karena akses jalan tersebut merupakan jalan umum yang dilalui banyak orang.

“Kami saat ini terus melakukan upaya persuasif dan siap memfasilitasi antara massa aksi dengan pemerintah Sumbawa Barat dan pihak perusahaan untuk mencari solusi dari permasalahan ini,” ujar AKP Iwan.

Massa aksi kemudian menerima dan menunggu informasi selanjutnya untuk melakukan hearing dengan Pemda dan perusahaan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *