banner 728x250

Masyarakat lingkar Tambang Kembali Demo, Ini Sejumlah Tuntutan Massa Kepada PT AMNT

banner 120x600
banner 468x60

Sumbawa Barat, SIARPOST – Gerakan Masyarakat Lingkar Tambang Kecamatan Maluk Sumbawa Barat, kembali menyuarakan tuntutan mereka ke PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Senin (25/1/2021). Gerakan dari masyarakat Maluk itu dilaksanakan sejak pukul 07.00 Wita, di Gate 21 Alfa Benete PT. AMNT.

banner 325x300

Massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu menuntut pemulihan ekonomi. Mereka dipimpin Koordinator Umum, Yuni Bourhany dan Koordinator Lapangan, Mahfud Al-Asni.

Sementara massa aksi terdiri dari pedagang pasar, ojek, pemilik warung dan nelayan serta pengusaha kos-kosan di wilayah Kecamatan Maluk. Tampak pula di tengah-tengah massa, hadir John Ariyadi (eks pegawai PT. NNT), Jabar dari perwakilan Asosiasi Pedagang, Petani dan Peternak dan nelayan.

“Mereka menuntut perusahaan melakukan pemberdayaan terhadap seluruh lini kehidupan masyarakat untuk lebih baik, memberikan kembali dana CSR ke masing-masing desa di lingkar tambang, pemulihan perekonomian masyarakat, dan memprioritaskan tenaga kerja lingkar tambang,” ungkap Kabag Ops Polres Sumbawa Barat AKP Iwan Sugianto SH melalui Paur Humas Ipda Eddy Soebandi S.Sos saat ditemui di Taliwang, Selasa.

Selain itu, sejumlah tuntutan juga dipaparkan, massa menuntut perusahaan untuk membuka Balai Training di wilayah lingkar tambang, menutup akses rekrut satu pintu, pemberdayaan pengusaha lokal dengan mengaktifkan kembali LBI (Lokal Bisnis Inisiatif), memberikan kembali akses Vsitor.

Mereka juga mendesak PT. AMNT agar menggunakan jasa buruh untuk bongkar muat barang supplier, mengembalikan wewenang parkir Gate Benete ke pihak desa, menuntut perusahaan agar pengelolahan limbah Scrap melibatkan lembaga Adat, transparansi terkait Smelter dan terakhir menuntut perusahaan agar memecat saudara Yudha Ardinata (Manager Social Impact PT. AMNT) karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan warga lokal.

Dalam demo tersebut, massa membawa berbagai macam alat peraga, seperti satu unit mobil pick up, seperangkat pengeras suara lengkap dengan genset dan puluhan spanduk serta pamflet.

Anggota polres Sumbawa Barat yang dipimpin Kabag Ops AKP Iwan menjaga dan mengawasi dengan ketat proses demo yang dilakukan warga lingkar tambang.

Pada demo itu, Mahfud Al-Asni sebagai koordinator lapangan meminta agar pihak yang berkepentingan di PT. AMNT mau menemui peserta aksi.

“PT. AMNT memiliki tanggung jawab sosial masyarakat. Ada tiga hal pokok yang perusahaan harus ingat dan jika tidak dijalankan bisa ditutup yaitu, apabila ada penyalahgunaan kontrak dengan pemerintah, apabila ada pencemaran wajib ditutup dan perusahaan tidak memperhatikan masyarakat,” kata salah satu Koorlap Mahfud.

Sementara itu, Yuni Bourhany selaku koordinator umum dalam orasinya menyampaikan 13 tuntutan terhadap massa kepada PT. AMNT dan meminta bertemu dengan Dirut PT. AMNT.

“Kami juga meminta data kepada perusahaan untuk dilaksanakan trekking covid-19. Kita juga tidak akan bertemu dengan orang yang tidak berkompeten. Kita hanya mau bertemu dengan pemegang saham,” katanya.

“Tujuan kita hari ini adalah berdialog. Kalau tidak ada respon, kita akan turun aksi selama 30 hari kerja,” ancamnya menambahkan.

Pukul 09.40 wita, massa menduduki jalan lintas Get Alfa 21 Benete. Dan pukul 10.20 wita, massa mulai menyuarakan tuntutan mereka, dengan meminta pihak External Security mempertemukan massa dengan pihak PT. AMNT.

Kronologis lainnya dari demo tersebut, pada pukul 11.37 Wita, sempat terjadi insiden Kordum Aksi, Yuni Bourhany menghadang bus yang mengantar karyawan PT. AMNT. Akan tetapi bisa diamankan oleh aparat keamanan yang bertugas di lapangan. Pihak keamanan gabungan dari TNI, Polri dan security PT. AMNT.

Pukul 12.00 Wita, massa tambahan datang dari Taliwang, yaitu dari kelompok Gerakan masyarakat Sumbawa Barat (Geram) sebanyak 10 orang, yang dipimpin Firman Jawas.

Firman langsung memberikan orasi begitu datang di titik pusat demo dan mengaku sangat kecewa dengan keberadaan tambang PT. AMNT di wilayah kami, karena tidak ada memberikan distribusi apapun buat masyarakat Sumbawa Barat.

“Aturan yang dibuat PT. AMNT sangat tidak masuk akal. Kenapa saya bisa mengatakan demikian, karena dalam pelaksanaan isolasi maupun ketemu keluarga atau menjenguk keluarga yang sakit saja tidak diperbolehkan. Ada apa dengan kebijakan tersebut,” tambah dia.

Menurutnya tambang ini diisi oleh orang-orang yang tidak memiliki hati dengan melihat ekonomi di Sumbawa Barat, khususnya Kecamatan Maluk sangat terpuruk. Buka mata wahai penguasa, jangan buat rakyat menjerit dan terancam dengan keberadaan tambang yang tidak bertanggung jawab seperti PT. AMNT,” tambah Firman.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *