/Target 1 Juta NIB di NTB, Wirausaha Butuh Kolaborasi Untuk Berkembang
Mataram, SIARPOST – Ketua DPW Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) Provinsi NTB, Is Karyanto mengatakan, saat ini wirausaha atau UMKM khususnya di NTB sulit untuk bangkit dan berkembang. Menurutnya UMKM ini masih sekedar retorika jangka pendek dan tidak memiliki keseriusan mewujudkan progres ke depan yang lebih menjanjikan.
“Kita harus mengevaluasi terlebih dahulu semua UMKM yang ada, baru kita bisa melihat sejauh mana perkembangannya dan intervensi pemerintah di dalamnya untuk membangun wirausaha ini,” kata Is Karyanto saat ditemui di Mataram, Sabtu (15/1).
Ada tiga program yang harus diperhatikan dan menjadi target dalam mengembangkan potensi UMKM, yaitu wirausaha baru, wirausaha yang sudah ada dan wirausaha naik kelas.
Baca juga : Liburan di Lombok, Pembalap Motocross Nasional Kagum Keindahan Alam dan MotoGP
Dijelaskan Is Karyanto, Wirausaha baru dan yang ada ini harus dipermudah kepengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) nya, agar bisa berkembang dan mendapat jaringan yang cukup luas, termasuk memperlebar sayap ke pasar yang lebih besar bahkan Internasional.
Pemerintah pusat sudah cukup baik memberikan solusi bagi UMKM, kata Is Karyanto, tetapi pada tingkat wilayah dan daerah belum menunjukan keseriusan dalam membangun UMKM lebih berkembang.
Membangun UMKM ini juga butuh keseriusan dari para wirausaha muda untuk lebih semangat dalam menjalankan usaha dengan baik dan profesional.
Menurut Is Karyanto, UMKM harus bersinergi, kolaborasi, tidak jalan sendiri-sendiri dan memiliki wadah untuk mendapatkan informasi, mengembangkan diri dan memiliki jaringan dan pasar yang cukup luas.
Melalui wadah BMWI ini, ia berharap sinergitas dari pemerintah dan lembaga terkait agar permasalahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya, dengan tujuan UMKM di NTB berkembang.
Baca juga : Jelang MotoGP, GeKrafs NTB Datangi dan Kolaborasi Dengan ITDC Mandalika
“Kami hadir untuk bersama-sama melihat secara langsung di lapangan apa permasalahan yang ada, di wadah ini juga jejaring UMKM akan luas karena kami sudah hadir di 34 provinsi, 200 Kabupaten bahkan di 154 negara,” jelasnya.
Melalui wadah ini, UMKM dapat mengembangkan dirinya, mempunyai jejaring yang lebih banyak, pasar lebih luas dan mendapatkan mentor terbaik, sehingga nantinya dapat menjadi mentor juga bagi wirausaha lainnya.
Ia juga berharap kepada pemerintah agar serius membantu perkembangan UMKM di daerah dengan cara mempermudahkan izin atau NIB dan mempermudah administrasinya.
“Saat ini mengurus NIB itu tidak butuh waktu lama, tetapi kita juga harus sadar bahwa hanya beberapa persen saja dari wirausaha kita yang paham aplikasi OSS, nah ini peran pemerintah mendukung dan menjemput ini,” katanya.
NIB ini, tambah Is Karyanto, harus dimiliki oleh semua pengusaha yang ingin serius berwirausaha, agar masuk ke dalam data base yang nantinya dapat dilibatkan di dalam banyak program pemerintah.
“Dengan data base itu mempermudah mengevaluasi dan melibatkan UMKM di dalam program pemerintah. Jika memiliki NIB maka akan terlihat keseriusan, oleh karena itu pemerintah harus mendukung ini,” katanya.
Baca juga : Bejad, Oknum Kades di Bima Setubuhi Anak Dibawah Umur, Kejadian Terkuak Melalui Chating Messenger
Agar wirausaha ini berkembang, BMWI NTB akan menargetkan 1 juta NIB pada 2022. Ini sebagai jalan agar wirausaha di NTB semakin berkembang.
“Kami targetkan 1 juta NIB di tahun ini, dan kita lagi pelajari dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Setelah data base lengkap, maka program pemerintah baik berupa bantuan, jaringan usaha, pasar bahkan pemberdayaan UMKM dapat berjalan maksimal.
Melalui BMWI ini diharapkan semua permasalahan kewirausahaan dapat dicarikan solusi terbaiknya.
“Intinya kolaborasi, komunikasi. Selama barisan anak muda mau berwirausaha didukung juga oleh pemerintah, maka UMKM ini akan berkembang,” ujarnya.