Rektor UMMAT Dampingi Sekda NTB Antar Menko PMK RI Kunker ke Sumbawa

 

Mataram, SIARPOST | Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Muhajir Effendy disambut hangat oleh Sekda NTB yang didampingi oleh Rektor UMMAT Drs. Abdul Wahab MA, Kasrem 1628/WB dan Kepala Dinas Kominfo.

Rektor UMMAT mendampingi Sekda NTB, H Lalu Gita Ariadi sekaligus mengantar Menko PMK di Bandara Bizam Lombok yang bertolak ke Sumbawa melaksanakan kunjungan kerja, Kamis (12/01).

Saat mengantar Menko PMK tersebut terlihat Rektor UMMAT mengenakan batik warna biru dongker berjalan beriringan di samping Menko PMK, Prof Muhadjir Effendy bersama Sekda NTB yang diikuti sejumlah pejabat.

Menko PMK berkunjung ke beberapa tempat Kabupaten Sumbawa yakni Rumah Sakit Surya Medika Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, Kantor Desa Labuhan Sumbawa dan Pantau Jempol.

Selama berkunjung ke RSSM, Menko PMK Muhajir menyapa sejumlah pasien dan melakukan foto bersama dengan karyawan-karyawati Rumah Sakit tersebut.

Prof Muhadjir juga secara maraton juga melihat ruangan rawat inap dan berkeliling dari lantai 1 hingga lantai 3 yang didampingi oleh Direktur RS Surya Medika dr Selvi.

Sebagai informasi bahwa bangunan RS Surya Medika yang berdiri di Jalan Hasanuddin tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp.7 Milyar, sementara peralatan medis sebagai penunjang kegiatan Rumah Sakit menelan biaya Rp.13 Milyar.

Pantauan media ini, Sekitar tiga puluh menit, Menteri keliling di RSSM tersebut kemudian melanjutkan kunjungan ke SMA Muhammadiyah Sumbawa Besar dan disambut dengan antusias oleh siswa dan siswi. Tak hanya disitu, Kunjungan Menteri lanjut ke Kantor Desa Labuhan Sumbawa dan pantai Jempol Labuhan Sumbawa dengan Agenda Dialog Intraktif dengan Keluarga Beresiko Stunting dan Balita Stunting dilanjutkan dengan peresmian pendidikan karakter dan Desa Berkarakter Pancasila di Desa Serading.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu