BUDAYA DAN PARIWISATATERKINI

Jelang Sadeka Ponan, Anggota Komisi 4 Ida Rahayu Tekankan Ini

 

 

Sumbawa, SIARPOST | Pelaksanaan tradisi adat Sadeka Ponan yang akan digelar pada tanggal 16 Februari 2023 mendatang mendapatkan tanggapan dari Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Ida Rahayu SAP, menurutnya pelaksanaan kegiatan tersebut harus bisa melibatkan berbagai sektor dan stakeholder.

“Kita memiliki kekayaan tradisi dan budaya yang sangat menarik, sudah seharusnya bisa ditangkap peluang wisata ini menjadi lebih besar oleh pemerintah daerah, oleh karenanya intervensi kebijakan yang mendukung kegiatan ini akan bisa lebih meriah, dan siarnya lebih menggema. Kita melihat di NTB baru baru ini festiva bau nyale begitu meriah, sehingga mendatangkan wisatawan mancanegara, aksesnya kan berdampak pada pendapatan masyarakat pula” Ungkapnya kepada awak media Senin (13 /2) di Kantor DPRD.

Baca juga : Dinas P2KBP3A KSB Mengucapkan Selamat dan Sukses Porprov NTB Tahun 2023

Kemudian lanjut Ida , Pemerintah Daerah jangan hanya fokus pada MXGP, kekayaan tradisi nenek moyang kita juga perlu di angkat menjadi distinasi wisata andalan.

Jika sudah satu cara pandang maka langkah Pemda akan lebih banyak lagi untuk kegiatan ini, terlebih Desa Poto sudah ditetapkan Bupati menjadi Desa Budaya. Urainya.

Masih kata Ida, juga Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Sumbawa ini, menguraikan bahwa Keberagaman tradisi dan adat istiadat menjadi salah satu sektor yang diperhitungkan dalam memajukan dunia pariwisata di kabupaten Sumbawa. Kita sudah memiliki keberagaman tradisi yang dimiliki oleh Desa Poto dari aspek budaya tentu ini merupakan asset yang memiliki daya tarik dan nilai jual sebagai branding daerah agar meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumbawa yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bahkan ha ini diperkuat melalui Surat Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 438 Tahun 2021 bersama 24 desa lainnya se Kabupaten Sumbawa Desa Poto ditetapkan sebagai Desa Wisata kategori Desa Budaya.

Baca juga : Polres Lombok Timur Mengucapkan Selamat dan Sukses Gelaran Porprov NTB Tahun 2023

“Semestinya setelah ada SK Bupati Sumbawa keterlibatan Pemda baik Kabupaten maupun Provinsi lebih gencar lagi, baik dari segi promosi, perencanaan kegiatan, pelaksanan hingga koordinasi lintas sektoralnya, Kami melihat hal ini masih kurang, seolah-olah masyarakat berjalan sendirian, kalau demikian bagaimana kita bisa berharap destinasi wisata sejarah dan budaya kita akan maju, seperti yang telah ditetapkan dalam visi kepala daerah” Pungkasnya.

Diketahui Desa Poto Kecamatan Moyohilir adalah salah satu Desa di Kabupaten Sumbawa yang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Hal ini dibuktikan dari hasil survey tim survey OByek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Tahun 2018 menemukan setidaknya ada 3 OPK yang menjadi bagian dari tradisi dan adat istiadat yang terus dikembangkan dan dilestarikan hingga saat ini.

Ketiga OPK tersebut adalah keberadaan tenun tradisional yang bertahan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Selanjutnya Sadeka ponan yang secara turun menurun terus dilestarikan dan bahkan tahun 2023 telah menjadi salah satu kalender event Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Dan berikutnya adalah pelestarian kesenian tradisional Sumbawa terutama ratib dan sakeco.

Ketiga OPK tersebut dijadikan sebagai obyek yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kemendikbudristek melalui Dirjen Kebudayaan Desa Poto sebagai Desa Ujung Tombak Pemajuan Kebudayaan. (Ruf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu sama admin