/Karena jembatan yang mulai rapuh, salah satu warga jatuh dengan sepeda motor ke dasar sungai bebatuan
Lombok Barat, SIARPOST.com | Hampir dua tahun lamanya, usai banjir dan longsor pada Desember 2021 yang lalu, warga di RT 3 Dusun Batu Layar Utara Desa Batu Layar Barat, Lombok Barat menggantungkan akses satu-satunya kepada dua jembatan bambu yang jauh dari kata layak.
Dua jembatan bambu yang terlihat sudah mulai rapuh itu digunakan warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti ke pasar, sekolah, ke Masjid, mengangkut hasil kebun dan aktivitas lainnya.
Sebelumnya, ada dua jembatan permanen yang dibangun oleh Pemerintah Desa Batu Layar Barat dari Dana Desa. Namun karena banjir dan longsor pada Desember 2021, jembatan-jembatan tersebut akhirnya roboh dan hanyut.
“Di RT 3 ini ada sekitar 30 KK, mereka harus melalui dua jembatan tersebut untuk mobilisasi dan beraktivitas, dulu pasca kejadian banjir dan longsor kami langsung laporkan dan usulkan untuk dibangun kembali jembatan tersebut,” ujar Kepala Dusun Batu Layar Utara, Solihin saat ditemui di kediamannya, Selasa (16/5/2023).
Baca juga : Sumur Bor Air di Dusun Duduk Atas Batu Layar Tidak Bisa Dilanjutkan, Terkendala Anggaran
Solikin berharap kepada pemerintah agar segera membangun dua jembatan tersebut secara permanen, sehingga warga merasa aman dalam mobilisasi dan beraktivitas.
“Kami sangat berharap uluran tangan dari pemerintah dan dari mana saja, agar bisa membantu kami membangun kembali jembatan tersebut. Sekali lagi warga kami sangat membutuhkan jembatan ini,” katanya.
Pembangunan dua jembatan tersebut, lanjut Solikin, bisa menghabiskan dana sekitar Rp300 juta untuk struktur bangunan yang permanen dan kuat.
Solikin juga mengatakan, telah berkoordinasi langsung dengan pihak desa terkait kerusakan jembatan usai banjir pada Desember 2021, dan telah mengusulkan untuk pembangunan yang permanen. Namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Baca juga : Usai Kades Batu Layar Barat Meninggal Dunia, Siapa Yang Pantas Jadi Penggantinya?
“Tentunya bukan cuma jembatan tapi masih banyak yang belum bisa kita perbaiki dampak dari banjir itu, seperti kaca masjid, jalan, sekolah dan fasilitas umum lainnya,” jelasnya.
Di waktu yang sama, warga Dusun Batu Layar Utara, Saki, juga mempunyai harapan yang sama, agar jembatan permanen dapat dibangun untuk kelancaran aktivitas warga yang nyaris terisolasi.
Saki juga mengeluhkan jalan yang rusak parah, banyak bebatuan dan hanya jalan setapak menuju RT 3 dusun tersebut. Hal ini yang membuat warga hidup dalam kesulitan.
“Kami kesulitan, anak-anak mau sekolah, mau angkut hasil kebun, mau aktivitas lainnya sulit karena jembatan ini tidak layak dan jalan masih rusak, jadinya warga selalu takut. Apalagi ada kejadian kecelakaan kemarin di jembatan,” ujarnya.
Dari rapuhnya jembatan, ada seorang warga yang menjadi korban jatuh dari atas jembatan dengan sepeda motornya, hingga mengalami cedera parah, karena sungai tersebut banyak bebatuan tajam..
Ia mewakili warga sangat berharap bantuan dari pemerintah desa, kecamatan bahkan dari Pemda Lombok Barat agar bisa memperbaiki jalan dan membangun jembatan.
Hingga saat ini, dari pantauan media ini, warga tetap beraktivitas namun tetap hati-hati karena konstruksi jembatan yang bisa saja ambruk dalam waktu singkat.