Dialog Publik Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Mendalam Caleg DPR RI Dari Gerindra Rannya Untuk Anak Muda

 

MATARAM, SIARPOST – Menjelang pemilu 2024, sejumlah pemuda di NTB menggelar dialog publik bersama para calon legislatif (caleg) di Banum Caffe Kota Mataram, Sabtu (30/12/2023).

Diantara para caleg ini dihadiri oleh 2 caleg DPR RI, yakni Cucu Purnama Sari Zulaiha yang merupakan caleg dari parpol NasDem, dan Rannya Kristiono dari parpol Gerindra.

Dialog publik yang diselenggarakan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) DPD Mataram dalam rangka menyukseskan pemilu serentak 2024 nanti, dimana Pemilu tidak hanya menjadi tugas pihak penyelenggara pemilu saja, namun juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat khususnya generasi Z dan millenial.

Calon Anggota DPR RI Dapil Lombok dari Partai Gerindra, Rannya, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa generasi milenial atau generasi Z merupakan Generasi yang mempunyai pemilih cukup besar di NTB, dimana sebanyak 54,04% atau sebanyak 2,1 juta jiwa pemilih.

Baca juga : Maksimalkan Pengawasan Saksi Parpol di Pemilu 2024, Bawaslu KLU Gelar Rapat Evaluasi Training Of Trainer

Sehingga generasi milenial yang cukup cerdas harus benar-benar selektif dalam memilih calon legislatif dan anggota DPRD yang akan nantinya memimpin di parlemen.

“Di media sosial banyak kita melihat bahwa pengguna media sosial tersebut sebagian besar dari generasi Z dan milenial, sehingga tentunya dalam pemilihan 2024 nanti generasi kita saat ini yang menjadi penentu masa depan bangsa dan masyarkat ke depan,” paparnya.

Selain itu Rannya juga dalam kesempatan tersebut menyempatkan waktu untuk berbagi tips-tips buat generasi muda dalam pemilihan 2024.

Baca juga : Relawan Bintang Prabowo 08 NTB Gagas Program dan Buat Gebrakan di Pilpres 2024

“Generasi muda harus cerdas, cek terlebih dahulu apakah sudah terdaftar dalam daftar pemilih di pemilu 2024, jangan sampai kita hanya jadi penonton dan tidak memberikan kontribusi suara, ” katanya.

“Tentunya dengan itu suara kita sebagai generasi milenial dapat tersampaikan sehingga persentase golput nantinya akan lebih mudah ditekan” tambahnya lagi.

Rannya menambahkan, generasi Z dan millenial harus cerdas dengan mengecek calon riwayat hidup para calon legislatif yang nanti ikut berkompetisi di pemilu 2024, tentunya pengecekan tersebut para milenial dapat memilih calon pemimpin dan wakil-wakil terbaik mereka nanti di parlemen legislatif serta yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia ke depan.

“Jadi tidak ada istilah golput bagi generasi muda ,semua harus bisa berkontribusi serta berpartisipasi dalam pemilu 2024 ini.” tegasnya.

Sueb Quri ketua LTNU NTB yang juga Komisioner Komisi Informasi yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan, pemilu 2024 masih diwarnai dengan politik indentitas, sebagai alat menaikkan elektabilitas dan strategi meraup suara.

Baca juga : Wisatawan Asal Jogjakarta Meninggal Dunia Setelah Berenang di Perairan Gili Air

Bahkan banyak calon yang menggunakan berbagai cara untuk melanggengkan posisinya untuk dapat memastikan diri terpilih menjadi legislator/wakil rakyat.

“Anak muda dan generasi milenial bisa berkontribusi membantu para calon wakil rakyat untuk memenangkan pemilu,” paparnya, Sabtu.

Salah satu narasumber dari partai Nasdem caleg DPR RI dapil NTB 2 (lombok) Cucu Purnamasari juga menyampaikan bahwa langkah awal untuk menyukseskan pemilu 2024 ini adalah dengan memberikan edukasi politik pada G-Milenial dan Gen-Z.

Dengan meningkatkan kesadaran awal generasi muda untuk lebih aktif dalam setiap proses demokrasi maupun politik dengan mengunakan hak pilihnya, bahkan juga bisa menjadi pemantau pemilu secara langsung agar pemilu tetap melaksanakan dengan aman.

“Memberikan edukasi pendidikan politik yang gencar dilakukan bagi G-milenial dan Gen-Z agar mampu memberikan motivasi positif nanti, sehingga pemilih muda dapat termotivasi untuk datang ke TPS terdekat guna memberikan hak pilihnya bagi masa depan bangsa lebih baik ke depan”, ungkapnya.

Generasi muda yang mempunyai energi yang sangat besar, lebih lebih telah mengalami bonus Demografi, maka jumlah pemilih muda dengan jumlah pemilih sebesar 54,04%, maka hal ini merupakan kesempatan besar bagi anak muda guna memberikan dan mengemban dengan baik tanggung jawab yang ditinggalkan generasi sebelumnya. (***)

Exit mobile version