Miris, Harga Garam di Bima Anjlok Drastis, Warga Turun Aksi Minta Pemda Tepati Janji

 

BIMA, SIARPOST | Masyarakat Kabupaten Bima Provinsi NTB menggelar aksi unjuk rasa di Cabang Talabiu, Selasa (10/9/2024), demo tersebut menuntut pemda Bima menepati janjinya sejak belasan tahun yang lalu yang menjamin harga garam stabil.

Korlap Aksi yakni Aliansi Pemuda Peduli Rakyat, Imam Arif Faizal mengatakan, bahwa masa aksi terdiri dari masyarakat, petani garam, pemuda dan mahasiswa.

BACA JUGA : Terbukti Ikut Pendaftaran Iqbal-Dinda ke KPU, Kasus Netralitas Kabag Umum Bima dan 50 ASN Lainnya Diteruskan ke KASN, Ada Kades Juga

Dalam aksi unjuk rasa tersebut masyarakat Bima meminta agar Bupati Bima mengintervensi anjloknya harga garam sampai Rp300 per kilogram yang saat ini terjadi di Bima.

“Miris, harganya anjlok sekali hingga Rp300 per kg atau Rp6.000 per karung, Bupati Bima harus bertanggung jawab atas situasi ini,” Ujar Imam.

Sementara, harga normal garam di pulau Jawa berkisar Rp1.500 per kilogram. Sungguh miris jika harga di Bima sangat anjlok.

Imam mengatakan, pemda pun hingga saat ini belum bersikap atas anjloknya harga garam dan hanya beralasan itu adalah mekanisme pasar. Bahkan pemda belasan tahun yang lalu hanya mengumbar janji.

BACA JUGA : Izin Lahan HKm di Bima Diduga Dipersulit KPH, STN NTB Turun Tangan

“Sejak tahun 2005 Pemda Bima berjanji akan menaikkan harga Garam, bahkan pada tahun 2018 menandatangani surat di atas material namun tidak pernah terealisasi,” kata Imam.

Masyarakat berharap, harga garam di Kabupaten Bima bisa berkisar di angka Rp25 ribu sampai Rp35 ribu.

Imam Arif mengancam bahwa jika Pemda Bima tidak merespon permintaan masyarakat, maka akan ada aksi unjuk rasa yang lebih besar yang akan dilakukan oleh masa aksi.

Hingga berita ini naik, Pemda Kabupaten Bima melalui dinas terkait belum dimintai keterangan. (Feryal).

Exit mobile version