Mengagetkan, Hasil Survei Elektabilitas Cakada Bima Ady-Irfan Tren Naik, Bukti Masyarakat Bima Melawan Dinasti?

Bakal pasangan calon Bupati Bima dan Wakil Bupati Bima 2024-2029, Ady Mahyudi dan dr H Irfan. Dok. Berita11

 

MATARAM, SIARPOST | Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Bima Ady Mahyudin – Irfan memiliki elektabilitas yang terus meningkat. Hasil survei dari Olat Maras Institute (OMI) menunjukkan elektabilitas paslon yang diusung oleh PAN dan PKS itu tren naik.

Elektabilitas keterpilihan secara berpasangan, Adi-Irfan mendapat 47,5 persen. Sementara paslon Putera Ferryandi – Rostati unggul sangat tipis mendapat persentase 48,5 persen atau memiliki tren turun signifikan.

Bang Zul dan Tuan Guru Bajang Naik Sepeda Bergandengan, Arah Dukungan Untuk Dua Periode

Survei tersebut dilaksanakan pada 02 – 20 September 2024. Populasi survei ini adalah seluruh warga Kabupaten Bima yang memiliki hak pilih atau telah
berumur 17 tahun/telah menikah ketika survei ini dilakukan.

BACA JUGA : MotoGP Mandalika : Kenangan Indah di Era Bang Zul, Dua Jempol Dari Jokowi

Sampel survei ini menggunakan 400 responden dengan ditaksir/estimasi Margin of Error +/- 5%, pada tingkat derajat kepercayaan 95%.

Sampel dipilih dengan Multistage Random Sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap kabupaten/kota se- Kabupaten Bima.

Hasil survei ini sangat mengagetkan publik, apakah ini bukti bahwa masyarakat Bima mulai melakukan perlawanan atas isu kekuatan politik dinasti?

BACA JUGA : Diskusi Bacagub NTB, Iqbal Absen, Rohmi Kabur dan Bang Zul Diapresiasi Audiens

Salah satu unggahan melalui akun media sosial @badaintb pada 15 September 2024 yang lalu memperlihatkan perlawanan masyarakat kepada kekuatan dinasti saat ini. Dalam tulisannya, akun tersebut meminta kepada masyarakat Bima agar membuka pikiran untuk melihat sebuah kekuatan dinasti yang selama ini telah berakar.

“Kini, sang anak yang tak mengenal tanah di bawah kaki nya, yang dibesarkan dalam istana mewah tanpa sentuhan debu kehidupan rakyat jelata, maju mengincar kursi Bupati, dan Ibunya melangkah lebih tinggi berlari menuju kursi Gubernur,” Tulis akun tersebut.

Seolah-olah, lanjutnya, kekuasaan ini adalah warisan yang harus diwariskan turun-menurun, seperti mahkota dalam kerajaan yang tak tersentuh perubahan zaman.

Akun @badaintb juga dalam status lain menulis bahwa Istana (Dinasti Bima) yang menjulang itu perlahan runtuh, tak lagi berdiri megah seperti mimpi yang pernah dijanjikan. Mereka, para penghuni singgasana, telah gagal memenuhi harapan, dan janji-janji manis yang dulu mereka taburkan di tanah Bima kini berubah menjadi duri-duri yang melukai.

“Inilah “Kegagalan Istana,” di mana ketidakmampuan dan ketidakpedulian bercampur menjadi satu,” tulisnya.

BACA JUGA : TGB Tidak Deklarasikan Rohmi-Firin di Hultah NWDI ke-89, Ada Apa!? 

Status akun tersebut pun ramai dikomentari oleh Netizen, ada yang memberikan komentar pro dan kontra namun tidak sedikit yang mendukung apa yang diungkapkan oleh akun tersebut sebagai perlawanan masyarakat Bima kepada kekuatan politik Dinasti yang saat ini terjadi.

Sebelumnya KPU Kabupaten Bima telah memutuskan dalam rapat pleno Pilkada Bima akan mempertemukan dua paslon yakni Muhammad Putera feryandi – Hj Rostiati dan Ady mahyudi – Dr Irfan. (Feryal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu