Tolak Narkoba, Sekitar 5.000 Lebih Massa Dari 110 Lembaga di Dompu Akan Gelar Aksi Demo, Minta APH Bongkar Yang Terlibat

Aksi Ilustrasi… 

MATARAM, SIARPOST | Sekitar 5.000 massa di Dompu yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Narkoba (AMAN) akan menggelar aksi demonstrasi atau aksi damai di kantor DPRD setempat pada Rabu (8/1/2025). Demo tersebut menolak apapun yang terkait dengan narkoba yang saat ini semakin masif di Dompu.

Salah satu Inisiator AMAN Dompu, Nursyamsiah SH, saat dimintai keterangan, Selasa (7/1/2025), mengatakan, bahwa massa aksi diestimasikan 5.000 lebih orang dari 110 lembaga yang saat ini sudah berkomitmen bersama untuk menolak narkoba.

BACA JUGA : Materi Lebih Baik, PS Bima Sakti Persiapkan Pemain Untuk Liga 4 PSSI NTB, Pernah Sampai Putaran Nasional Liga 3 di Sidoarjo

Ia mengatakan, hampir semua lembaga pergerakan sosial, yang terdiri dari organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, organisasi mahasiswa, profesi, aparat desa dan kelurahan, pesantren, perguruan tinggi, komunitas, sekolah-sekolah, hingga perkumpulan pergerakan lintas agama seperti perkumpulan pendeta, perempuan Kristen dan lainnya.

“Jadi semua kompak, ini representasi dari kemarahan masyarakat Dompu atas masif nya Narkoba ini. Ini adalah gerakan seruan aksi yang terbesar dalam sejarah Dompu,” Ujar Nursyamsiah.

Nursyamsiah melanjutkan, aksi akan dilakukan di depan kantor DPRD Dompu. Massa akan berkumpul di Masjid Raya Dompu dan konvoi melewati pasar Dompu.

“Kita juga akan melakukan orasi di bundaran pasar Dompu sebelum menuju kantor DPRD Dompu,” ujarnya.

Dijelaskan Nursyamsiah, dalam aksi nanti, massa menuntut sejumlah poin, salah satunya, meminta agar segera dibentuk Satgas, yang bertugas untuk mengurai benang kusut terkait dengan Narkoba di Dompu.

BACA JUGA : Kasus Narkoba di Bima dan Dompu, LAWAN NTB Soroti Kinerja BNN Provinsi Maupun Kabupaten

“Kami juga meminta masalah narkoba ini tidak hanya di level kabupaten, tetapi dapat disampaikan ke DPR RI Komisi III agar me dapat atensi serius,” katanya.

Nursyamsiah juga mengungkapkan kemarahan masyarakat Dompu saat ini, karena diketahui target market para bandar dan pengedar saat ini sudah menyentuh anak muda bahkan anak usia di bawah 10 tahun.

“Jika kita lihat, masalah narkoba ini seperti gunung es, anak 10 tahun kedapatan menggunakan narkoba, kita tidak tahu di balik kejadian itu pasti ada banyak anak-anak yang sudah terkontaminasi,” katanya.

Terkait informasi dari akun media sosial @badai NTB, Nur syamsiah mengatakan, mestinya itu bisa jadi petunjuk awal bagi APH untuk menyelidiki keterlibatan para oknum tersebut, meski kita harus menjunjung tinggi azas praduga tidak bersalah.

“Ketika Badai NTB bersuara memperlihatkan wajah, nama jelas, jabatan bahkan kegiatan para oknum, itu bisa jadi petunjuk awal bagi APH, sekali lagi kita tetap menjunjung tinggi azas praduga tidak bersalah,” Tutupnya. (edo/feryal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Oi, gak boleh Copas, minta izin dulu