banner 728x250

Aktivis Lingkungan Gagal Demo PT AMNT, Desak Perusahaan Tanggung Jawab Kerusakan Lingkungan dan Transparan Dana CSR

banner 120x600
banner 468x60

Situasi kantor DPRD. Dok istimewa

MATARAM, SIAR POST | Aliansi Aktivis Lingkungan NTB sejatinya akan menggelar demo di depan kantor DPRD NTB, Rabu (19/2/2025). Demo tersebut akhirnya batal digelar.

banner 325x300

Demo tersebut menuntut enam poin, diantaranya, mendesak DPRD NTB untuk mengevaluasi PT AMNT, pihak perusahaan juga harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

BACA JUGA : KPU Bima Dilaporkan, Dugaan Penyalahgunaan Anggaran Senilai Rp27 Miliar

Kemudian meminta Disnaker NTB untuk membuka data ketenagakerjaan, meminta PT AMNT transparansi dana CSR dan aliran-aliran lainnya. Mendesak PT AMNT memberikan beasiswa bagi putra putri NTB serta meminta pemerintah untuk menutup pertambangan di NTB karena diduga tidak memberikan kontribusi.

Namun sayang nya, demo tersebut batal dilaksanakan dan belum ada informasi yang jelas.

Media ini berusaha menghubungi nomor koordinasi aksi Muhammad Farhan, namun tidak aktif.

Dikutip dari Fokus media Indonesia, bahwa PT AMNT justru merampas hak masyarakat dan merusak lingkungan secara brutal. Alih-alih membawa kesejahteraan, perusahaan tambang ini juga justru mengabaikan kepentingan tenaga kerja lokal.

Bahkan menghancurkan ekosistem dan mengelola dana CSR dengan penuh ketidakjelasan.

Aktivis Lingkungan, Farhan, mengatakan, janji-janji manis tentang lapangan kerja dan pembangunan daerah hanya menjadi omong kosong belaka. Sementara masyarakat terus hidup dalam keterpurukan.

“Warga sekitar menderita akibat air bersih yang semakin sulit didapat, hasil pertanian merosot, dan kesehatan masyarakat terancam oleh limbah berbahaya. Namun pihak perusahaan tetap bungkam dan enggan bertanggungjawab atas kehancuran yang ditimbulkan,” Kata Farhan.

BACA JUGA : Organda KSB Minta Truk Pengangkut Batu Bara Yang Overload Ditindak, Kadishub : Ada Toleransi Diberikan dan Ranah Polisi

Lebih parahnya lagi, kata dia, dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang seharusnya digunakan untuk memberdayakan masyarakat justru menghilang entah ke mana. “Tidak ada transparansi, tidak ada kejelasan, hanya segelintir elit yang menikmati keuntungan dari eksploitasi sumber daya alam ini. Masyarakat yang berada di sekitar tambang tetap miskin dan semakin jauh dari kesejahteraan yang dijanjikan,” ungkapnya

PT. AMNT sendiri mengklaim bahwa penyaluran CSR sudah dilakukan dengan jumlah realisasi pada tahun 2022 sebesar. Rp. 102.119.979.970. Padahal masyarakat setempat menyampaikan fakta bahwa tidak pernah melihat bentuk dari penyaluran dana CSR tersebut, baik dalam bentuk fisik maupun pemberdayaan secara langsung.

Untuk diketahui, anggran CSR PT. AMNT pada tahun 2022 sebesar Rp132.034.406.420, sementara itu tim paradigm Indonesia menemukan data lapangan terkait terealisasi CSR PT. AMNT yang hanya sebesar Rp25.086.505.687,60 yang dimana ada sekitaran Rp106 milyar yang belum disalurkan ke masyarakat dari total keseluruhan anggran CSR.

“Kami Aktivis Lingkungan NTB, tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan terus berlangsung, kamu akan turun ke jalan, menggalang solidaritas, dan menuntut pertanggungjawaban PT. AMNT atas kerusakan yang mereka timbulkan,” tandasnya.

Pewarta : Edo MH
Redaktur : Feryal

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *