Rumah singgah di area RSUD Provinsi NTB. Dok NTBCare
/Belasan Rumah Singgah Siap Tampung Pasien, Demi Berikan Kenyamanan Masyarakat
MATARAM, SIAR POST | Polemik terkait rumah singgah yang berada di RSUD Provinsi NTB masih menjadi buah bibir publik di media sosial bahkan di sejumlah grup whatsapp. Berbagai macam komentar pro dan kontra pun dilayangkan oleh warganet.
Namun, masyarakat harus tau, bagaimana sebenarnya kondisi para pasien dan keluarga yang saat ini menempati rumah singgah di RSUD Provinsi NTB.
Saat media ini mengunjungi rumah singgah tersebut, terlihat bahwa lokasi yang dihuni oleh para pasien dari sakit ringan hingga berat itu sangat tidak representatif bagi masyarakat, terlebih-lebih bagi pasien yang sakit.
Terlihat pengap, di ruangan kecil dan hanya terdapat satu kamar mandi, untuk puluhan orang yang menempati tempat yang merupakan bekas mes pekerja bangunan itu.
Bahkan para pasien cuma tidur beralaskan tikar dan karpet tipis, padahal kondisi mereka dalam keadaan sakit. Terlihat juga keluarga pasien yang berbaring di emperan rumah singgah.
Isi Hati Para Pasien
Salah satu pasien yang menempati rumah singgah asal Dompu, Jaiman, mengatakan, mereka bertahan di lokasi rumah singgah yang berada di RSUD Provinsi NTB ini, karena merasa keterbatasan dalam hidup nya setiap hari.
Apalagi mereka tidak punya cukup uang untuk membiayai hidup mereka jika menempati rumah singgah di luar RSUD Provinsi NTB ini. Ia juga mengaku tidak mempunyai uang untuk pulang pergi dari rumah singgah ke Rumah Sakit, karena ia harus melakukan pemeriksaan selang sehari.
Jika mereka direlokasi di rumah singgah yang lain di luar rumah sakit, maka dipastikan mereka tidak bisa dengan mudah pulang pergi ke rumah sakit. Karena tidak mempunyai kendaraan.
“Kami di sini sangat keterbatasan, kalau kita direlokasi ke rumah singgah di luar rumah sakit maka kami tidak ada kendaraan untuk pulang pergi ke rumah sakit, sementara kami harus periksa dan berobat sekitar dua hari sekali,” Ungkapnya.
Ia pun meminta kejelasan kepada pihak yang berwenang, sebenarnya siapa yang bisa membantu dan menjamin mereka setiap hari dan ada mobilisasi yang bisa digunakan untuk mengantarkan ke rumah sakit jika direlokasi ke tempat lain.
Jaiman diketahui sudah sekitar 1 tahun menempati rumah singgah tersebut, dan kesehariannya tidur berdesak-desakan di ruangan yang kecil bersama pasien lainnya.
Terlihat mereka tidak berdaya dengan adanya beberapa pihak yang memang berusaha bertahan di rumah singgah padahal dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Dengan melihat kondisi ini lah, pihak RSUD Provinsi NTB ingin melakukan relokasi para pasien ke sejumlah rumah singgah mitra yang ada di beberapa lokasi di Kota Mataram. Sehingga para pasien bisa nyaman dan tenang, serta ditanggung semua kebutuhan oleh pihak rumah singgah tersebut.
Sembari menunggu rumah singgah yang dibangun oleh RSUD Provinsi NTB di bagian belakang yang lebih dekat dengan poliklinik.
Salah satu rumah singgah yang siap menampung para pasien adalah Endri Foundation, yang menawarkan siap menerima para pasien untuk ditampung di rumah singgah tersebut tanpa biaya apapun atau gratis.
Endri Foundation memiliki kapasitas 30 orang, dan saat ini baru 8 orang pasien yang menempati rumah singgah yang berlokasi di Turida Barat tersebut.
Selain itu belasan rumah singgah lainnya juga bersedia untuk menampung para pasien luar daerah yang berobat atau menunggu waktu pemeriksaan di RSUD Provinsi NTB.
“Ini bagian dari usaha kami untuk memberikan pelayanan, kenyamanan kepada masyarakat yang tidak mampu dan sedang berobat, semua nya gratis tanpa dipungut biaya,” Ujar salah satu pengurus rumah singgah.
Sebelumnya, dijelaskan pihak RSUD Provinsi NTB, melalui bagian Humas, pengadaan rumah singgah bukan merupakan tanggung jawab pihak rumah sakit, apalagi bangunan itu dibangun di atas lahan rumah sakit. namun karena kebijakan dan perhatian manajemen pada saat itu memberikan lokasi untuk bangunan rumah singgah.
Namun seiring berjalan nya waktu, pihak RSUP ingin merelokasi para pasien ke sejumlah rumah singgah agar mendapat kenyamanan karena lokasi bangunan yang saat ini ditempati sangat tidak layak. Sembari menunggu rumah singgah yang dibangun di bagian belakang.
Pewarta : Edo MH
Redaktur : Feryal.