Panen Raya di Empang Sumbawa Baru Capai 35 Persen, Petani Harap Dukungan Alat dan Infrastruktur

 

Laporan : Edo MH

Sumbawa, SIAR POST— Panen raya di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB, telah mencapai sekitar 35 persen dari total luas areal tanam 5.639 hektare. Kegiatan panen tersebar di sejumlah wilayah seperti Lamenta dan Bunga Eja, dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses pendampingan dan penyerapan gabah petani.

Danramil Empang, Kapten CBA Ruslan, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar lima unit mesin panen (komben) yang beroperasi secara bergiliran. Namun, jumlah ini masih sangat terbatas dibandingkan kebutuhan di lapangan.

BACA JUGA : Ormas Sasaka Nusantara NTB Desak Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Dana Desa di Lombok Tengah

“Komben sangat kurang, bahkan sekarang ada ribuan hektare yang harus panen, tapi hanya tersedia lima komben. Petani antre untuk giliran,” ujarnya.

Dalam kegiatan panen ini, Forkopimca bersama camat, kapolsek, dan UPT pertanian turut aktif mendampingi petani, terutama dalam penyerapan gabah oleh Bulog.

Harga gabah kering panen ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram di pinggir jalan. Petugas dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan penyuluh UPT bahkan bekerja hingga tengah malam demi memastikan kelancaran distribusi hasil panen.

 




“Kami sosialisasikan ke petani mengenai mekanisme penyerapan sesuai sistem dari pusat. Tadi malam, bahkan ada laporan kegiatan penyerapan hingga pukul 12 malam,” kata Ruslan.

Ia juga menambahkan bahwa dalam satu kali panen, beberapa petani di Empang dapat menghasilkan hingga 400 ton gabah dari lahan seluas 325 hektare. Bahkan, beberapa petani mengalami peningkatan hasil panen dari sebelumnya 20 karung per petak menjadi 25 karung.

BACA JUGA : Sengketa Tanah Bumbangku Memanas, Oknum Diduga Gunakan Nama Pejabat Untuk Kuasai Lahan SHM

“Kebijakan dari Presiden yang diteruskan ke Kementerian Pertanian dan sampai ke tingkat kecamatan melalui penyuluhan sangat dirasakan manfaatnya oleh petani. Mereka kini merasa lebih sejahtera,” ungkapnya.

Meski demikian, petani masih menghadapi kendala pada saat musim tanam dan panen, khususnya kekurangan alat bajak dan mesin panen. Diharapkan pemerintah pusat dapat turun langsung untuk memberikan dukungan alat dan fasilitas penunjang lainnya.

Untuk Akses jalan, ia mengatakan, sudah cukup baik, juga diharapkan dapat terus ditingkatkan guna mempermudah distribusi hasil pertanian.

Pewarta : Edo MH
Redaktur : Feryal

Exit mobile version