Mataram, SIAR POST – Sebuah pernyataan singkat namun menggetarkan kembali dilontarkan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, saat menghadiri acara Halal Bihalal Rukun Keluarga Dompu (RKD) di kampus UIN Mataram, Minggu (20/4/2025).
Bukan soal politik, bukan pula soal proyek besar—melainkan perihal rencana besar yang akan mengubah peta birokrasi NTB.
BACA JUGA : NTBCare Kembali Temukan Kasus di Lunyuk Anak Difabel: Ainun Jadi Bukti, Sembuh Itu Mungkin
“Rotasi akan dilakukan dalam waktu dekat,” ucap Iqbal, tersenyum penuh arti. Namun ketika ditanya kapan waktunya, ia hanya menambahkan, “Itu belum bisa saya bocorkan.”
Jawaban itu sontak memicu banyak spekulasi di kalangan pejabat dan ASN Pemprov. Apakah ini akan jadi “tsunami kecil” di kalangan birokrat? Ataukah hanya rotasi biasa dengan pola yang sama?
Namun satu hal yang pasti, ini bukan sekadar isyarat kosong. Gubernur yang dikenal dengan gaya kerja cepat dan rapi ini memang telah lama mengincar perombakan sistem. Menurut sumber internal, beberapa nama besar di lingkup OPD sudah mulai bersiap, sebagian bahkan disebut-sebut mulai “bergerak mencari posisi aman”.
Yang membuat atmosfer makin tegang adalah sikap Iqbal yang menutup rapat jalur komunikasi informal dalam urusan birokrasi.
Ia bahkan secara terbuka menyatakan bahwa tidak ada satu pun orang—baik keluarga, kerabat, maupun orang dekat—yang bisa menjadi calo atau perantara dalam urusan rotasi jabatan.
“Saya hanya percaya pada kinerja. Tidak ada ruang untuk titipan atau pesan sponsor,” ungkap Iqbal dalam pernyataan terpisah.
Uniknya, dalam suasana silaturahmi seperti Halal Bihalal RKD, sinyal keras seperti ini justru dilemparkan. Apakah ini bentuk komunikasi simbolik khas Iqbal? Menggunakan momen keluarga untuk menyampaikan pesan ke ‘keluarga besar’ birokrasi NTB?
Beberapa analis lokal menilai, ini bukan hanya sinyal rotasi, tapi juga ujian kesetiaan dan kesiapan birokrat menghadapi perubahan di bawah kepemimpinan baru yang lebih “dingin tapi tajam”.
Untuk sekarang, publik hanya bisa menebak: kapan tepatnya guncangan itu akan datang, dan siapa yang akan tetap berdiri ketika debu mulai turun?
Pewarta : Ridho
Redaktur : Feryal
