Afdhol Ilhamsyah, Ketua EW LMND NTB (tengah). Dok istimewa
Mataram, SIAR POST — Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Nusa Tenggara Barat meresmikan Posko Pengaduan Pelajar dan Mahasiswa di Kota Mataram.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan agenda Pendidikan Tingkat Lanjut (PTL-I) dan dihadiri oleh perwakilan LMND dari seluruh kabupaten/kota di NTB.
Pembentukan posko ini merupakan respons terhadap maraknya persoalan di dunia pendidikan tinggi, mulai dari tingginya biaya kuliah (UKT), dugaan praktik korupsi di lingkungan kampus, hingga kasus kekerasan seksual yang sering tidak ditangani secara serius.
“Posko ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk nyata komitmen kami untuk menghadirkan pendidikan yang adil, transparan, dan bebas dari praktik yang merugikan mahasiswa,” ujar Afdhol Ilhamsyah, Ketua EW LMND NTB, dalam sambutannya.
BACA JUGA : Ibukota Provinsi Pulau Sumbawa: Bukan di Bima atau Sumbawa, Tapi Disini Ternyata Yang Ideal
LMND menilai sistem pendidikan saat ini terlalu berpihak pada kepentingan pasar dan cenderung mengabaikan hak mahasiswa sebagai penerima layanan pendidikan.
Melalui posko ini, LMND berharap dapat menjadi jembatan antara mahasiswa dan pihak-pihak terkait untuk menyuarakan persoalan yang selama ini terpendam.
Deklarasi ini juga selaras dengan instruksi Eksekutif Nasional LMND yang mendorong pembentukan posko serupa di berbagai daerah.
Selain sebagai saluran pengaduan, posko ini juga akan berfungsi sebagai pusat konsolidasi gerakan mahasiswa dalam mengadvokasi hak-hak pendidikan.
“Pendidikan seharusnya menjadi hak publik yang dijamin negara, bukan barang dagangan yang diperjualbelikan. Ketika mahasiswa hanya dianggap sebagai konsumen, maka kampus kehilangan makna sebagai ruang lahirnya pemikir dan pemimpin bangsa,” tambah Afdhol.
EW LMND NTB mengajak seluruh civitas akademika, organisasi kemahasiswaan, serta masyarakat sipil untuk mendukung dan memanfaatkan posko ini sebagai bagian dari gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Redaksi___