Foto Sekdes Pasuruan Gendong sang Ibu di Makkah. Dok Yuksholawat
Dipublikasikan oleh YukSholawat –
Di antara kisah paling menyentuh tentang bakti seorang anak kepada orang tua, nama Uwais al-Qarni tak pernah lekang dikenang sepanjang zaman.
Ia bukan sahabat Nabi Muhammad SAW karena tak pernah bertemu langsung dengan beliau, namun kisah pengorbanannya demi ibunya membuat namanya disebut-sebut langsung oleh Rasulullah.
Uwais berasal dari Yaman. Ia hidup dalam kesederhanaan, bekerja sebagai penggembala, namun hatinya penuh cinta dan ketulusan, terutama kepada ibunya yang telah renta dan sakit-sakitan.
Suatu hari, sang ibu dengan suara lemah berkata, “Wahai Uwais, andai aku mampu, aku ingin sekali berhaji ke Baitullah.”
Tak tega mendengar keinginan suci itu, Uwais mulai menabung sedikit demi sedikit dari hasil kerja kerasnya. Bertahun-tahun ia kumpulkan uang, bukan untuk dirinya, tapi untuk satu tujuan: mengantar sang ibu menunaikan haji.
BACA JUGA : Visa Belum Keluar, Uang Sudah Disetor! Nasib 800 Calon Jamaah Haji NTB Dipertanyakan
Karena kondisi ibunya tidak bisa berjalan jauh, Uwais pun membuatkan keranjang khusus dari anyaman. Ia menggendong ibunya dari Yaman menuju Mekkah — sebuah perjalanan yang sangat berat.
Bayangkan, jarak Yaman ke Mekkah bisa lebih dari 1.000 kilometer dan harus dilalui dengan berjalan kaki melewati padang pasir yang panas menyengat.
Namun cinta dan baktinya mengalahkan semua rintangan.
Sesampainya di Mekkah, ia menggendong ibunya saat thawaf mengelilingi Ka’bah. Setelah selesai ibadah, Uwais bertanya,
“Wahai Ibu, apakah semua keinginanmu sudah terpenuhi?”
Sang ibu menjawab dengan air mata haru,
“Ya, Anakku. Aku sangat bahagia. Semoga Allah membalas semua kebaikanmu.”
Uwais tidak meminta balasan dunia. Di hadapan Ka’bah, ia hanya berdoa,
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa ibuku.”
Karena keikhlasannya, Uwais menjadi pemuda istimewa yang bahkan disebut langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Kepada para sahabat, Nabi bersabda:
“Akan datang kepada kalian seorang pemuda dari Yaman, bernama Uwais al-Qarni. Ia sangat berbakti kepada ibunya. Jika kalian bertemu dengannya, mintalah ia memohonkan ampun untuk kalian.”
(HR. Muslim)
Betapa luar biasanya sosok ini — seorang yang tak dikenal dunia, tapi dikenali langit karena baktinya.
Kisah Uwais adalah cermin bagi kita semua. Di zaman yang serba sibuk ini, masihkah kita memberi waktu terbaik untuk orang tua? Mari ambil inspirasi dari Uwais, dan jangan lupa bershalawat untuk Nabi.
Redaksi____