Lombok Utara, SIARPOST– Kepala Dinas Pemberdayaan Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2KBPMD) Kabupaten Lombok Utara, Mala Siswandi, menyoroti persoalan stunting sebagai tantangan serius yang masih dihadapi sejumlah desa di daerah tersebut.
Menurutnya, meski Lombok Utara sudah tidak memiliki desa berstatus tertinggal maupun sangat tertinggal, namun keberhasilan pembangunan belum sepenuhnya tercermin apabila kasus stunting masih tinggi.
“Ketika kita bicara tentang desa inovatif dan sejahtera, maka ukuran pentingnya adalah kualitas hidup masyarakatnya. Stunting adalah indikator nyata yang harus ditangani secara serius,” tegas Mala Senin, (23/6/2025).
BACA JUGA : Geger di Bima! Suami Grebek Istri Berstatus ASN Bersama Pria Lain, Lapor Polisi soal Dugaan Persetubuhan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, prevalensi stunting di daerah ini masih berada pada angka 20,3 persen per tahun 2023, meskipun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Angka tersebut masih di atas ambang batas standar WHO, yakni 20 persen.
Mala menekankan pentingnya peran desa dalam menanggulangi stunting secara mandiri dan berkelanjutan, terlebih di tengah realitas penurunan alokasi dana desa dari pemerintah pusat dalam beberapa tahun terakhir.
“Tahun 2021 alokasi dana desa kita mencapai sekitar Rp80 miliar. Sekarang tinggal Rp50 miliar. Artinya, kita tidak bisa terus bergantung. Desa harus menggali potensi dan memperkuat kemandirian,” ujarnya.
Ia mendorong pemanfaatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendukung program gizi, edukasi keluarga, dan penguatan posyandu. Selain itu, penguatan ekonomi lokal seperti pertanian dan UMKM juga dinilai strategis dalam menopang ketahanan keluarga dan pencegahan stunting.
BACA JUGA : Yuni Bourhany: Ironi KSB, Rakyat Terus Bersuarakan Korupsi, Intelektual Justru Bungkam
“Banyak desa belum mandiri bukan karena tidak punya potensi, tapi karena tidak tahu atau tidak mau bergerak. Harapan kami, desa-desa mulai bangkit dan berinovasi. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan,” kata Mala menutup sambutannya.
Peringatan HUT Desa Sambik Bangkol diharapkan menjadi momentum refleksi sekaligus langkah nyata memperkuat pembangunan manusia di tingkat akar rumput.(Nissa)