Di akhir pernyataannya, Ny. Heny menekankan pentingnya menyeimbangkan modernisasi dengan kearifan lokal dalam mengemas tradisi. “Pelestarian budaya adalah citra masyarakat lokal yang arif sekaligus modal sosial pariwisata. Modernisasi hanyalah alat. Jika dikelola tepat, hasilnya bisa maksimal,” katanya.
Ia menutup dengan komitmen Bhayangkari untuk terus terlibat dalam kegiatan budaya dan pariwisata, termasuk bermitra dengan manajer pariwisata dalam event mendatang. baik skala nasional maupun kegiatan pengembangan SDM pariwisata.
“Bahagia itu ketika kita bisa membuat banyak orang ikut berbahagia. Melalui pelestarian budaya seperti Rebo Bontong, kita mewujudkan kebahagiaan bersama yang berdampak luas bagi masyarakat,” pungkasnya. ( Wiswa )